Kemarin (Senin, 22 September 2014) usiaku genap 23 tahun. Ada beberapa kejutan sebagai hadiahku. Hadiah paling banyak adalah doa. Kenapa doa? Mudah dan berpahala mungkin ya. hehe. Kalau benda? Sementara ini belum ada. Sedih? Nggak juga. Karena saya merasa Allah telah mempersiapkan beberapa kado yang membuat saya terharu.

Di kelas...
Kelas 8A berhasil membuat saya menitikkan air mata. Ya, paling tidak saya mendapatkan kesan haru dalam kelas itu. Beberapa anak juga menjadi lebih dekat. Emang kelas 8A ngapain?
Ada di antara mereka yang 'nyeplos' bahwa yang bayar guru kan mereka. Makjleb banget kan. Air mata nggak bisa dibendung. Bukan karena sedih karena diri direndahkan, tapi karena prihatiiiiiin, ternyata dengan uang mereka kehilangan rasa hormat pada guru, kehilangan rasa menghargai orang lain, merasa sudah 'bayar' maka berhak melakukan yang mereka suka dan tidak melakukan yang tidak disuka. Seduuuuh... :(
Akhirnya mereka minta maaf, menyadari kesalahan sedalam-dalamnya kesadaran, sampai tidak mau beranjak dari hadapanku padahal aku sudah bilang "Iya, kalian sudah tak maafin...". Terharu... Pelaku yang merasa bersalah mengatakan "Bu Ain, maafin saya ya bu, kalau kata-kata saya keterlaluan. Saya cuma bercanda bu..."


Di kantor imigrasi...
Saya diberi kemudahan untuk mengambil paspor. Mudah-mudahan juga untuk rencanaku selanjutnya. Mendaftar ke Umm Al-Quraa, aku diberi kelancaran. Amin. Dari mulai izin kepada waka kurikulum alhamdulillah tidak ada masalah. Sampai di jalan juga lancar-lancar saja, kecuali kena macet dikit sih.

Di rumah...
Sampai rumah langsung diperhatikan ibu, diambilkan makan sepiring. Awalnya seakan nggak akan habis, ternyata habis juga. haha.
Anak-anak yang belajar di Bimbelku, 'Smart Student" bertambah banyak. Alhamdulillah. Rejeki yang besar buat saya adalah ketika mereka mau datang dan mau bersama-sama mengaji, menghafal al-Qur'an, memperbaiki bacaan mereka, belajar akhlak, bertanggung jawab, dan seterusnya. Tanpa saya undang. Mereka datang sendiri, bahkan membawa rejeki juga. Subhanallah...

Saya tidak tahu, semua rejeki itu dari mana sebabnya. Mungkin, Allah ingin aku lebih dewasa melihat sekitar. Tidak semua kado berupa benda. Kemudahan, kedekatan dengan orang-orang sekitar, semangat dan rasa cinta juga adalah hadiah indah yang tidak bisa diabaikan adanya.

Terima kasih untuk semua orang yang telah menjadi perantara Tuhan menyampaikan kado-Nya untukku kemarin. Semoga kalian juga mendapatkan keberkahan dunia dan akhirat. Semoga hati kita selalu tertaut, dan berkumpul di surga-Nya nanti. Amin.:)

Post a Comment