dengan membaca judul di atas, Anda tentu sudah faham bahwa tulisan ini sudah ada awalannya. Artinya, tulisan ini merupakan lanjutan dari tulisan saya sebelumnya. Baiklah, anda bisa menyimak tulisan yang saya maksud di http://ainnurwindasari.blogspot.com/2013/08/pengalaman-sedekah-1.html sebelum anda membaca tulisan saya ini. Saya tidak menyangka ternyata tulisan di atas mendapatkan banyak kunjungan pembaca. Lebih dari 1600 pembaca telah mengunjungi tulisan tersebut sejak saya mempostingnya pada 25 Agustus 2013 yang lalu.


Baiklah, jadi pada tulisan sebelumnya saya ceritakan bahwa saya sudah bersedekah tujuh ribu yang kemudian dibalas oleh Allah 200ribu (itu terjadi pada bulan April 2013). Saya kemudian membeli kipas angin seharga kurang lebih 100rb dan saya belikan keperluan yang lain. Sisanya, kira-kira masih 40 atau 50 ribu saya sedekahkan kepada saudara saya yang berstatus yatim. Ya Allah, hikmahnya luar biasa. Selain saya bisa bersedekah lagi, saya juga bisa bersilaturrahim dengan saudara saya yang jarang saya kunjungi itu. pasalnya saya memang tidak begitu akrab, karena saudara saya itu sepupunya ibu yang tinggal di jogja dan saya jarang sekali jalan-jalan di Jogja karena hidup di asrama dengan peraturan yang tidak longgar untuk sekedar jalan-jalan ke luar.

Dua bulan kemudian yakni pada bulan Juni (pertengahan Juni 2013) saya mendapatkan kesempatan untuk mengikuti Lomba MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur'an) di Padang. Apa yang menarik? Naik pesawat! Ya. Selama ini, sejak kecil saya selalu mengidam-idamkan untuk bisa naik pesawat. Alhamdulillah, saya lah orang yang pertama kali naik pesawat di antara saudara-saudara saya.. Haha. Naik pesawat ke padang, mungkin itu adalah hal yang biasa bagi Anda, tapi bagi saya ini luar biasa. Karena saya tidak bayar, gratis, dan inilah pengalaman pertama kali saya melihat awan-awan yang seperti permadernyatani kapas itu terhampar di hadapan, bahkan suatu saat awan-awan itu berada jauh di bawah pesawat yang saya tumpangi. It's amazing, isn't it?

Tidak lupa mengucap syukur, di padang saya juga melakukan sedekah dengan membelikan teman-teman makanan kecil dan beberapa kebutuhan seperti air minum dan pelembab kulit anti nyamuk. Sampai akhirnya uang saku yang diberikan oleh kampus habis lah sudah di Padang.

Ternyata, tidak berhenti sampai di situ. Pada bulan September 2013 saya menjadi pemenang kuis Rejeki Ramadhan Republika. Alhamdulillah, hadiahnya laptop (meski dipotong pajak). Karena saya tidak bisa membayar pajaknya maka saya putuskan untuk mengambil hadiah tersebut dalam bentuk uang. Alhamdulillah uang yang saya dapatkan itu saya gunakan untuk menyumbang kegiatan bakti sosial sebanyak satu juta, untuk syukuran di asrama dan lain-lain sampai semua total sedekah sekitar dua juta. Setelah itu saya hanya berharap skripsi saya lancar.

Skripsi saya ternyata tidak selancar yang saya bayangkan. Saya kemudian mencoba sedekah lagi. Barang kali hasil dari sedekah saya sudah termakan oleh dosa-dosa saya. Maksudnya hasil sedekah saya dikonversikan oleh Allah untuk menghapus dosa-dosa saya. Makanya saya konsultasi dengan Ustadz Yusuf Mansur. Saya ingin bersedekah 500rb kepada orang tua saya. Padahal gaji saya 400rb. Dari mana uangnya? Saya sudah lupa juga. Ustadz Yusuf Mansur mendoakan saya agar usaha saya berhasil. Alhamdulillah saya bisa lulus ada Februari 2014.

BERSAMBUNG...

Post a Comment