Siapa yang mau ikut jalan-jalan ke surga? Siapa yang tau jalan-jalan ke surga itu yang mana saja? Pertanyaan yang seperti kekanak-kanakan, tapi patut kita renungkan.
Di jaman yang serba cepat ini, di mana permasalahan manusia
semakin kompleks, sering kali kita mendengar orang-orang mengatakan bahwa
mencari jalan yang haram saja susah apa lagi yang halal. Oh, bukan gitu ya? Mungkin
gini, di jaman sekarang ini, nyari rejeki haram saja susah, apa lagi yang
halal. Mungkin kita pernah dengar kata-kata itu. Ya, begitu lah cara pandang
manusia saat ini. Penuh pesimisme. Kenapa tidak di balik begini “mencari rejeki
halal saja masih banyak, kenapa susah-susah mencari rejeki yang haram?” eaaa...
Apa hubungannya dengan judul di atas? Jelas ada dan sangat
nyambung. Rejeki yang halal dan haram hanyalah ilustrasi dari tulisan saya ini.
Implikasi akhiratnya kan surga dan neraka. Sobat, kata Kyai Ahmad Dahlan, kita
itu kalo nggak ke surga ya ke neraka. Pilihanny Cuma dua, surga atau neraka. Nggak
ada yang boleh milih di tengah-tengah aja deh. Atau kadang ke neraka kadang ke
surga. Oh, my Allah.. ya nggak mungkin lah.
Sebenarnya banyak jalan menuju surga. Banyak amal yang bisa
dilakukan agar bisa masuk surga. Dan sebenarnya, banyak orang yang masuk pintu
neraka dengan susah payah. Banyak orang yang harus bertaruh harta dan nyawa
yang ganjarannya ternyata bukanlah surga, tapi neraka. Kalau mau minum minuman
haram kan harus merogoh kocek dulu. Kalau mau pacaran, pasti butuh biaya juga. Nah,
sebenarnya semua butuh usaha, hanya kitanya yang tinggal memilih dan memilah
mana yang baik dan mana yang buruk.
Anehnya anak jaman sekarang.
Disuruh orang tua ngambil jemuran “Nak, tolong angkat
jemuran..” jawabnya apa “Kok aku terus sih, kenapa kakak nggak pernah disuruh?”.
Tuh kan, padahal itu jalan ke surga...
Diminta tadarus “Ayo tadarus nak..”, jawabnya “Halah bu. Capek
bu, bosen bu, emang nggak ada kegiatan lain yang lebih asik dan seru?”
Dan bla.. bla.. bla.. masih banyak tingkah anak jaman
sekarang yang mengherankan mata dan telinga.
Trus gue anak jaman sekarang apa bukan?
Gue itu setengah-setengah. Kadang gue sadar bahwa ada jalan
ke surga. Tapi gue males ngelakuinnya. Berat gitu. Tapi gue biasa melakukan
sesuatu dengan terpaksa di awal namun akhirnya gue menikmati juga. Kayak pas
waktu habis malam taqarrub. Gue sebenarnya capek, tapi gue diajak ikut baksos
keliling kota gresik. Ya emang nggak lama. Tapi kan guru yang lain pada
santai-santai. Gue jalanin aja. Ternyata asik juga. Dan gue berharap itu adalah
salah satu penyambung jalan gue ke surga. Amin.
So, saran dan kesimpulan gue dari tulisan ini adalah kalo
kita merasa berat melakukan suatu kebaikan, coba kita ingat-ingat bahwa itu
jalan ke surga. Dengan begitu kita akan jadi ringan langkah untuk melakukannya.
Insyaallah, biidznillah..
Posting Komentar