يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَتَّقُوا اللَّهَ يَجْعَلْ لَكُمْ فُرْقَانًا وَيُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ

Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu furqaan dan menghapuskan segala kesalahan-kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa) mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar. (Q.S. Al-Anfaal : 29)

Pertama kali aku perhatikan terjemah ayat ini kira-kira dua minggu yang lalu. Ayat ini berbicara tentang furqon dan ketakwaan.  Furqon, --seperti yang pernah aku pernah baca dan dengar sebelumnya—berarti kemampuan membedakan antara yang benar dengan yang batil. Seperti Umar bin Khattab yang dijuluki Al-Faruq, artinya orang yang bisa membedakan antara yang benar dengan yang batil. Kata faroqo dalam Kamus Al-Munawwir berarti memisahkan dan membedakan.

Dalam ayat di atas jelas yang dimaksud dengan furqon adalah kemampuan membedakan antara yang kebenaran dengan kebatilan (ketidakbenaran), atau yang baik dengan yang buruk.

Kawan, mungkin kita pernah merasa galau tak tentu arah, atau merasa sering disalahkan. Ini salah dan itu salah. Takut melakukan sesuatu karena belum yakin yang dilakukan itu benar. Taukah kamu, mungkin kamu sedang membutuhkan furqon, pembeda antara yang benar dengan yang salah.

Dari ayat tersebut ternyata disebutkan untuk mendapatkan furqon, untuk bisa mengetahui dan membedakan mana yang baik dan yang buruk adalah dengan takwa. Berarti untuk bisa membedakan mana yang baik dan yang buruk tidak cukup dengan hanya belajar melalui buku dan ceramah. Ternyata dengan takwa, perbuatan nyata, kesungguhan hati untuk mencari ridho Allah, maka kita akan menemukan furqon yang sangat kita butuhkan tersebut.

Bukankah dengan belajar agama kita bisa membedakan mana yang benar dan salah? Bukankah dengan membaca buku-buku Islam akan lebih kuat ilmu agama kita? Tapi tentu kita tau kawan, banyak orang yang terjerat kasus korupsi adalah orang-orang Islam bahkan pendidikan agamanya tidak diragukan lagi. Banyak pezina baik laki-laki maupun perempuan, mereka agamanya Islam bahkan mereka berasal dari sekolah-sekolah dan kampus-kampus Islam. So, di manakah furqon itu?

Kawan, Allah sendiri yang mengatakan “Jika kalian beriman maka kalian akan mendapatkan furqon”. Bukan jika kamu belajar, jika kamu ceramah, jika kamu membaca. Tapi jika kamu bertakwa. Bayangkan jika orang hanya belajar tentang larangan berzina tanpa mau mengamalkannya. Ketika ditanya apakah pacaran itu boleh? Dia pasti bingung mau jawab apa.

So, kawan-kawanku, mengapakah kita masih galau? Mungkin kita butuh furqon. Dan furqon ini kita dapat dengan cara takwa. Tidak hanya dengan berdiam diri atau sekedar menulis blog saja. Atau ngobrol kesana kemari tak tentu arah. Mungkin kita butuh furqon, dengan cara takwa.

Terima kasih sudah membaca. Semoga bermanfaat untuk semua, terutama penulisnya.

Sabtu, 28 Februari 2015

Di ruang Hall UMM Inn Hotel Malang

 

3 Komentar

  1. mantaap,,
    brarti klo masih senang melakukan kebatilan tanda blum dapat furqon, dan alamat ketakwaan blum sepenuhnya dijalankan..??

    BalasHapus
  2. Terima kasih bagi yang sudah komentar :)

    BalasHapus

Posting Komentar