Kalian tau nggak, setiap aku berangkat sekolah mungkin bisa dihitung jari kapan hari-hari yang aku berangkat dengan bergegas penuh semangat. So, bisa dibilang tiap hari aku itu nggak semangat berangkat sekolah. Eh, maksudku berangkat sekolah di sini adalah mengajar di sekolah. Jadi meski tiap hari aku terihat cepat-cepat itu bukan karena aku semangat mau ngajar, tapi karena terburu-buru takut telat dan absennya merah. Terburu-buru itu pun sebenarnya nggak boleh kan? Karena itu termasuk bagian dari perbuatan setan. Kalian tau, kenapa aku terburu-buru? Itu karena aku nggak siap di waktu paginya. Aku lelet mandi dan makannya, sehingga waktu mau berangkat seringnya terburu-buru.

Nah.. Nah.. Nah.. aku selalu merasa kalo nanti sudah di kelas pasti semangatku datang sendiri. Dan sering kali perasaanku itu benar. Meski tak jarang semangatku itu salah. Haha.

Ternyata memang benar, baru masuk lingkungan sekolah, ketemu anak-anak, ketemu guru-guru yang lain, satpam, petugas kebersihan, semuanya kompak menularkan energi positif. Praktis semua rasa malasku bubar tak berbekas.

Aku merasa bahwa selama menjadi guru, aku lah yang banyak menerima, bukan memberi. Aku mendapat banyak inspirasi dari siswa-siswi yang aku ajar. Meski tak jarang banyak siswa yang menyebalkan di beberapa momen tertentu tapi justru itu yang membuatku berfikir lebih kreatif (kalo lagi nggak males). Tapi kalo aku lagi males, kenakalan mereka kadang malah mendatangkan rasa putus asa. Udah cukup setahun aja aku jadi guru, begitu gerutuku.

Tau kah kalian, aku ini wali kelas lho.. meski baru setengah tahun menjadi guru, aku diberi amanah untuk menjadi wali kelas. Setiap pagi aku mendengarkan anak-anakku tadarus dan menghafal al-Qur’an. Gimana hatiku nggak adem coba. Sebelum mengajar sudah sholat dhuha dan mendengarkan bacaan qur’an, membetulkan bacaan qur’an atau hafalan qur’an yang kurang tepat. Aku bersyukur sekali dengan semua ini. Ini bukan beban, tapi anugerah dan ni’mat yang tak terkira.

Masih banyak kegiatan yang membuatku lebih hidup dan bermakna di sekolah ini. Tapi mungkin sebagai wali kelas dengan kegiatan setiap pagi itu, kalian bisa tau betapa islaminya sekolah tempatku mengajar.

Akhir tulisan ini adalah bahwa guru itu belum tentu memberi, bisa jadi dia yang banyak menerima dari aktifitas yang dia lakukan. Contohnya aku ini. Aku merasa banyak mendapat semangat positif ketika aku berada di sekolah. Apa lagi lingkungan di sekolahku sangat mendukung. Aku banyak belajar dari siswa-siswi maupun guru-guru di sini. Alhamdulillah Ya Allah..

Fotoku asli. Senangnya melihat anak-anak belajar :D

Post a Comment