Hai pembaca setia MJWB (Man jadda wajada blog), kali ini saya ingin berbagi tentang tiga pesan Allah yang diberikan kepada kita. Penasaran kan? Yuk simak tulisan berikut.

Hari sabtu yang lalu, aku ikut pengajian yang disebut Tabligh Akbar di masjid Agung Gresik. Ini pertama kalinya aku ikut tabligh akbar di masjid ini. Dan kedua kalinya aku memasuki masjid ini. Pertama kalinya sama kakakku, dan yang kedua ini sama temanku. Yang membuat aku tertarik untuk ikut pengajian di sini, kata seorang teman yang ngasih aku info di sabtu pagi itu ialah bahwa pembicaranya adalah seorang syeikh yang menjadi imam masjidil haram. Makanya aku langsung tancap gas ke masjid ini. Meski agak telat. Hehe.

Dugaanku, karena nih pembicara seorang imam masjidil haram pastinya pake bahasa Arab. Eh, ternyata engga. Orangnya udah mahir bahasa Indonesia euy.. program ini sebenarnya buat promosi kepada masyarakat agar bisa jadi donatur yang bisa wakaf al-Qur’an braille. Bisa langsung dengan uang Rp. 1.250.000, atau patungan dengan nominal Rp. 500.000. Patungan ini nggak harus cari pasangannya. Cukup patungan aja, ntar panitia yang nyarikan pasangannya.

Di antara yang disampaikan oleh Syeikh ini (kalo nggak salah namanya Syeikh Ali Jabir. Di sini ada dua syeikh, aku nggak tau mana syeikh yang disebut-sebut sebagai imam masjidil haram, apakah yang sedang ceramah ataukah yang satunya yang agak sepuh, yang pasti sang penceramah juga orang Arab), ialah bahwa Allah menyampaikan tiga pesan kehidupan untuk kita semua. Yakni, famsyuu (maka berjalanlah), wa saari’uu (dan bersegeralah), fastabiquu (lalu berlomba-lombalah). Mungkin ada yang sudah tau letak kata-kata tersebut. ok, mari kita bahas.

Pesan pertama, Famsyuu yang berarti maka berjalanlah, ini kata digunakan sebagai kunci meraih rezeki di dunia. Lihat Q.S. Al-Mulk ayat 15 berikut:

Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.

Kita disuruh berjalan dalam mengambil rezeki di dunia. Alias nggak uah terburu-buru ngejar dunia. Nggak usah lari-lari. Rejeki mah udah ada yang ngatur. Dan Allah udah janji di dalam sabdanya Nabi bahwa umur kita nggak akan habis kalau rejeki kita masih ada.

Perintah yang kedua yakni wa saari’uu (dan bersegeralah), perintah ini terdapat pada Q.S. Ali Imran ayat 133

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,

 So, berarti untuk urusan minta maaf dan taubat nih kita kudu cepet-cepet meraihnya. Nggak boleh ditunda-tunda. Ntar bisa lupa dan keburu meninggal ato berpisah dengan yang bersangkutan. Bisa aja kan orang yang mau kita minta maaf ke dia meninggal sebelum kita sempat minta maaf atau kitanya yang meninggal duluan sebelum sempat minta maaf. Ato kita keburu mati sebelum bertobat ke Allah..... Hadooh, be ra be kan...

Nah, ada satu amalan nih yang bisa digunakan untuk menangkal kemaksiatan yang biasa kita lakukan dan sulit kita tinggalkan. Mau tau? Ok, aku kasih tau ya. Kata syeikh pembicara nih, kita bisa lakukan treatment SEDEKAH. Caranya kita kudu sedekah tiap kali kita melakukan maksiat. Misal, setiap habis marah-marah kita keluarkan uang Rp. 5.000 ke kotak amal. Besarnya sedekah semampu kita. Insyaallah dalam perlahan tapi pasti kita bakal kapok melakukan maksiat-maksiat lagi.

Perintah ketiga adalah fastabiquu (dan berlomba-lombalah), perintah ini terdapat dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 148

...Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan...

Ayat di atas menginspirasi kita untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Kebaikan bisa dalam bentuk apapun, baik materi maupun non materi. Ini juga sering kita sebut sebagai sedekah. Nah, nah, nah, kadang kita ini dirundung gelisah merana saat mau melakukan kebaikan. Lha kok bisa? Ya mungkin takut ria’, takut dibilang sombong, takut dibilang alim, takut.. takut.. dan takut.. yang lain. Atau kita ragu dengan pahala kebaikan. Aduuh, penyakit-penyakit ragu dan takut ini harus segera kita musnahkan biar kita bisa berbuat baik dengan segera.

Dalam kata fastabiquu tidak hanya bersegera loh ya, tapi kita harus berlomba-lomba. Banyak-banyakan sedekah, banyak-banyakan ngaji, banyak-banyakan hafalan qur’an, banyak-banyakan nolong orang dan banyak-banyakan kebaikan yang lain deh. Bukan malah berleha-leha apalagi saling melempar tugas dan tanggung jawab. Duh, betapa jauhnya kita dari pesan Allah.

Ok, kawan. Yang ngomong ini nggak lebih baik dari pada yang membaca. Semoga tulisan singkat ini menginspirasi kita bersama dan menjadi amal jariyah. Amin.

Senin, 09 Maret 2015

Ain Nurwindasari

Di kantor biasa.

5 Komentar

Posting Komentar