Suatu hari di sebuah desa. Seorang perempuan cantik dipinang oleh pemuda tampan. Mereka akhirnya menikah dan hidup bersama selama berpuluh-puluh tahun lamanya. Mereka hidup penuh damai dan romantisme rumah tangga yang sangat indah. Namun ada yang membuat hidup mereka kurang lengkap. Mereka tak mempunyai seorang pun keturunan. Mereka tak begitu mempedulikan itu, meski kadang terfikir juga.


Dua sejoli ini pandai merawat bunga. Lagi pula hanya itu yang bisa menghibur mereka. Ditanamlah banyak bunga di depan dan samping rumah. Mereka tak sehari pun mengabaikan tanaman-tanaman indah itu. Dari mulai bunga sampai daun penuh warna indah.

Sampai pasangan ini menjadi renta oleh waktu Tuhan belum juga berkenan menitipkan anak kepada mereka. Pada saatnya tiba, sang suami dipanggil oleh sang maha kuasa.

Sang istri kini hidup sendiri. Tak ada yang menemani. Hanya kepahitan yang menyelimuti. Tak punya anak dan suami. Sejak itu ia jarang keluar rumah. Bahkan ia tak pernah sekalipun membuka pintu samping rumah. Bunga-bunga yang dulu dirawatnya seakan ikut sedih. Beberapa di antaranya bahkan berusaha mencoba mencari celah untuk masuk rumah. Namun sayang, wanita tua itu benar-benar hanya merindukan suami tercintanya. Dan pintu itu, tak akan pernah dibukanya sampai ia menutup mata.

Oleh: Ain Nurws

Post a Comment