Setelah lama saya tidak memposting apapun di blog ini, akhirnya saya sadar juga, bahwa tugas sebagai seorang penulis telah terabaikan. Mungkin tidak ada yang rugi kecuali saya sendiri, tapi tetap saja saya merasa berdosa. Sebagai orang yang sempat menggoreskan tulisan-tulisannya. Sebagai orang yang terlanjur ada yang telah membaca hasil karyanya, maka rasa berdosa itu tidak bisa saya pungkiri. Saya merasa berdosa telah lama membiarkan keinginan menulis hanya sekedar keinginan yang menguap oleh waktu.

Baiklah, dalam postingan ini saya ingin bercerita tentang "Menikah". Mungkin ada yang belum tahu ya bahwa saya sudah menikah. Ya, saya telah menikah dengan seseorang yang saya cintai dan dia mencintai saya, dan beliau yang beruntung itu bernama lengkap Hudzaifaturrohman ☺
Kami menikah tepatnya pada tanggal 16 Juli 2016, bertepatan dengan hari Sabtu. Namun di akta nikah kami menikah pada tanggal 18 Juli 2016. Tidak apalah, itu hanya masalah teknis.
Kami menikah secara sederhana, dengan biaya yang sederhana pula. Namun yang spesial adalah ketika semua orang yang kami cintai bisa menyaksikan pernikahan kami.

Apa yang ingin saya sampaikan bukanlah soal teknis pernikahan kami, tapi tentang apa yang kita hadapi setelah menikah. Benar kata banyak orang bijak, bahwa menikah itu tidak seindah yang dibayangkan pada saat sebelum menikah. Bahwa yang terjadi bukanlah bunga-bunga indah nan wangi menghiasi hari-hari kita. Ada juga batu, ada juga duri, ada juga sampah-sampah tak berguna berserakan menghiasi pernikahan. Bahwa rayuan dan canda tawa tidak selalu ada di tiap hari kita, ada juga kata-kata kasar, keluh kesah yang berlebihan bahkan sampai kadang terbersit benci. Mungkin bukan benci dengan pasangan kita, tapi benci pada sifat yang belum bisa kita terima di hati yang masih kecil ini.

Menikah, sekali lagi bukanlah mudah. Tapi aku tidak pernah menyesal bahwa aku sudah menikah. Aku juga tidak menyesal telah menikah dengannya, orang yang aku yakin bahwa aku mencintainya dan dia juga mencintaiku. Aku hanya menyesalkan mengapa hatiku tidak seluas harapanku. Bukankah kita sepakat bahwa semakin besar harapan yang kita bangun, semakin besar pula hati yang harus kita siapkan untuk menghadapi kekecewaan? Aku hanya menyesalkan mengapa ilmuku masih sangat sedikit tentang pernikahan, dan mengapa aku tidak bersiap mendewasakan diri dan membuang jauh ego-ego tidak penting.

Menikah itu, kalau kata temanku adalah "seni mengalah", dimana akan banyak hal-hal berseberangan antara keinginanku dengan keinginannya. Dimana akan sering terjadi perbedaan persepsi terkait suatu masalah antara aku dan dia. Dan itu nyata.

Tapi setelah kamu merenungkan pernikahanmu, maka kamu akan sadar, banyak hal telah kamu lewati bersamanya, dan mungkin kamu akan menyesal jika kamu belum menikah sampai sekarang. Yang pasti, dia yang menjadi pasangan sahmu saat ini adalah orang yang telah Allah pilihkan untukmu. Dia bagaimanapun, adalah ujian yang tepat bagimu, sedangkan kamu, adalah ujian yang tepat untuknya.

Yang pasti, menikah adalah sunnah Nabi kita, Muhammad SAW. Menikah itu menantang. Menikah itu kebahagiaan. Tidak hanya di awal-awal pernikahan. Menikah itu membuat kita lebih dewasa. Menikah itu membuat kita lebih bisa mengerti orang lain. Menikah itu berbagi. Menikah itu sedekah. Menikah itu mengasihani. Menikah juga pengorbanan. Menikah itu merayu, kadang dirayu. Menikah itu membuat rejeki berlipat. Menikah itu berjuta rasa. Tentu saja bukan hanya yang indah dan menyenangkan saja yang ada dalam pernikahan. Hanya saja, coba kita berfikir sedikit lebih arif menilai pernikahan.

Mungkin sebagian orang menganggap, "halah, menikah ya wajar ada enak dan nggak enaknya, ngapain dibahas, semua orang juga akan tahu jika sudah menikah". Tapi saya memilih untuk merenungkannya daripada abai. Bukankah semua yang terjadi baik pada diri kita ataupun pada orang lain adalah layak dijadikan ibrah? :)

Mungkin itu yang bisa saya share kali ini. Oh iya, sekarang saya sedang mengandung. Mohon doanya para pembaca semua. Tulisan tentang hal-hal menarik seputar kehamilan saya akan saya share di postingan berikutnya, insyaallah. :)

Btw, pernikahan saya tergolong ekonomis, yang pasti biaya pelaminan plus sewa baju pengantin plus make up plus kamera totalnya di bawah 4jt. Padahal bunga-bunga yang dijadikan hiasan pelaminan semuanya bunga segar lho, alias nggak ada bunga plastiknya, apalagi bunga bank :D
Nah, kalau ada yang mau tanya-tanya bagaimana tips nikah mudah, murah dan berkah, boleh komentar atau inbox fb saya :)


Spemdalas, 13 Oktober 2017

Post a Comment