Pendamping materi : Bu Jamilah
Ruangan : Open Hall
Menyindir dalam kamus besar bahasa Indonesia ialah mengkritik
(mencela, mengejek, dsb) seseorang secara tidak langsung atau tidak terus
terang. Menyindir dalam hal ini dapat berujung pada menggunjing, saling
menghina dan mencela. Sudah jelas menyindir yang negatif ini merupakan bentuk
perbuatan yang tidak terpuji bahkan tercela.
Dari materi dampak menyindir ini, maka diajukan beberapa
pertanyaan :
- Pernahkah anda menyindir?
- Seberapa sering anda menyindir?
- Apa tujuan anda menyindir?
- Apa yang anda dapatkan dari menyindir?
- Bagaimana reaksi orang yang anda sindir?
- Apakah anda pernah menyindir lewat media sosial?
Pertanyaan tersebut melahirkan beragam jawaban.
Sebagian besar pasti merasa pernah. Hanya saja frekuensinya
mungkin berbeda-beda. Ada yang sering, ada yang jarang, ada yang hanya pernah,
bahkan ada yang mengatakan tidak tahu apakah pernah ataukah belum pernah.
Di era digital ini tentu saja menyindir bisa dengan berbagai
bentuk, terutama di media sosial. Menyindir lewat fb, twitter, bbm, dan
sebagainya. So, peluang untuk sindir menyindir semakin besar. Harus lebih
hati-hati dalam mengungkapkan uneg-uneg.
Dalam Q.S. Al-Hujurat ayat 11 disebutkan bahwa :
Hai orang-orang yang beriman janganlah
suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang
diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula
wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi
wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang
mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu
panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah
(panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertobat, maka
mereka itulah orang-orang yang dzalim.
Dari ayat tersebut, maka menyindir yang berujung dengan
mengolok-olok adalah sesuatu yang dilarang oleh Allah.
Sebagian besar menyindir adalah dengan motif mangkel/jengkel,
ingin membuat orang sadar.
Penulis (Ain) juga sering menyindir, terutama lewat tulisan
di blog. Karena tidak memungkinkan untuk menyampaikan teguran, atau karena
teguran tidak bersambut dengan perubahan, maka saya sering menulis agar orang
lain tidak melakukan kesalahan yang sama. Atau berharap orang yang ingin saya tegur (karena
jumlahnya banyak) ada yang membaca tulisan saya dan akhirnya sadar. May be...
Semoga bermanfaat. Buat kenang-kenangan dari Spemdalas 2014 J
Gresik
Jumat, 14 November 2014
Posting Komentar