Banyak pertanyaan yang datang ketika usia sudah 23 dan akan menginjak 24 ini, "Kapan nikah?". Mungkin sudah tak terhitung (karena nggak pernah niat mau menghitung). Pertanyaan itu bisa jadi memang sebuah pertanyaan kepedulian melihat gadis seusiaku belum menikah. Sayang mungkin ya.. ahaha.. Bisa juga karena kasihan, atau ada maksud lain, pengen jadi mak dan pak comblang.

Ketika itu aku mulai berpikir, kenapa aku belum menikah. Mungkin masih belum pengen, atau juga belum ada yang cocok. Kadang juga aku membenarkan, iya juga sih, teman-temanku udah pada nikah. Apalagi teman SD.. udah ludes sejak aku menginjak SMA.. Maksudnya udah pada laku, nikah semua.. hehe. Kadang aku juga berfikir, enak juga sih kalau udah nikah ada yang merhatiin, punya anak yang lucu pasti menyenangkan. hehe.

Nah, nah, ditengah pemikiran itu aku mencoba menggali makna di balik semua ini. Kenapa belum menikah? Seperti yang ditulis oleh Nadhira Arini, mungkin masih banyak kekurangan yang harus 'ditambal' dulu.

Dan ternyata banyak hikmah di balik belum menikah. Salah satunya adalah studi dan pekerjaan. Ya, mungkin Allah masih mengizinkan aku untuk studi yang mungkin jika aku sudah bersuami tidak diizinkan untuk studi tersebut. Oh, karena aku masih dibutuhkan banyak orang di dunia publik yang mungkin jika aku sudah bersuami maka suamiku tidak mengizinkanku banyak keluar rumah. Mungkin dan mungkin yang lain. Jadi, ya sudah lah. Aku memang belum menikah, tapi aku mendapatkan banyak kebahagiaan dari tempat yang lain.

Udah sih, itu aja.

Apakah tulisan ini berarti aku belum ada yang lamar atau mengharapkan ada calon pangeran yang baca tulisan ini? Ah, belum tentu.. haha

1 Komentar

Posting Komentar