MASA MUDA
Masa muda usiaku kini
Warna hidup tinggal ku pilih
Namun aku telah putuskan
Hidup di atas kebenaran

Masa muda penuh karya untukmu Tuhan
Yang aku persembahkan sebagai insan beriman…

Kini jelas tiap langkahku
Illahi jadi tujuanku
Apa pun yang aku lakukan
Islam selalu jadi pegangan

Masa muda penuh karya untukmu Tuhan
Yang aku persembahkan sebagai insan beriman…

Mumpung muda ku tak berhenti menapak cita
Menuju negeri surga yang nun jauh disana…

(Edcoustick)

Kawan, tak begitu terasa kita kini memasuki gerbang masa muda. Tahukah kita bahwa Kekuatan dan semangat kita saat ini sedang berada pada puncaknya. Namun kita baru memulainya. Kita belum apa-apa. Atau jangan-jangan ada yang belum sadar bahwa ia yang tengah menginjakkan usianya di bilangan belasan tahun ini sedang berada di gerbang masa muda ya? Baiklah kawan, aku sudah rindu berbincang dengan kalian yang tengah memasuki gerbang masa muda ini.
Masa muda? Ya, kita sekarang tengah berada pada masa muda. Bukan masa kanak-kanak lagi. Kamu yang tengah berada di bangku SMA tentunya sudah bisa dikatakan sebagai anak muda. Yang masih SMP mungkin sebagian kecil saja. Atau kamu yang sudah lulus SMA, atau kuliah dan sebagainya kamu kini memasuki zona masa muda.
Ingat, masa muda bukanlah untuk bersenang-senang dan ber-egois hati! Masa muda seperti yang dilantunkan Edcoustick di atas adalah masa muda yang amat membahagiakan siapa pun yang mendengarkannya. masa muda penuh karya untuk-Mu Tuhan, yang aku persembahkan sebagai insan beriman….
Jangan menyangka bahwa masa muda yang menyenangkan adalah bagi mereka yang suka berfoya-foya, melanggar peraturan yang ada, hidup penuh kebebasan yang jauh dari nilai-nilai Islami… ah, aku tak sanggup membayangkannya! Marilah kita renugkan. Kita ini adalah para pemuda yang mengaku Islam. Mengaku Allah satu-satunya Rabb kita, Muhammad panutan kita dan Al-Qur’an kitab kita. Namun apa yang sudah kita persembahkan atas semua pengakuan itu? Harus kita akui bahwa selama ini kita sudah terlalu sering mengabaikan-Nya, menyakiti Rosul-Nya, dan tak pernah bercengkerama dengan kitab-Nya. Apa lagi denagn entengnya dan tanpa wajah berdosa kita mengatakan “mumpung muda kita bebaskan hidup kita!!”
Membebaskan hidup yang bagaimana menurutmu? Kalau yang kamu maksud terbebas itu adalah sama sekali tak menghiraukan seruan dan larangn-Nya berarti penulis harus mengatakan dengan jujur kepadamu bahwa kamu salah besar! Kebebasan yang sebenarnya adalah kebebasan untuk beribadah, bertindak dari pengaruh mahkluk Allah yang bernama dunia dan bebas bertindak hanya karena Allah dan Rosul-Nya. Yakinlah, itu adalah kebebasan yang hakiki. Tidak terikat oleh mahluk sedikit pun. Bukan oleh pujian apalagi hanya karena menuruti hawa nafsu.
Kawan, ketahuilah! Masa muda merupakan salah satu dari sekian perkara yang akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah nantinya. Untuk apa masa mudamu kau habiskan? Bukankah Allah telah memerintahkan kita untuk mengumpulkan bekal yang sebanyak-benyaknya berupa taqwa? Dan di saat masa muda dalam genggaman, di saat kekuatan masih amat besar dan semangat sedang menyala-nyala mengapa tak kita gunakan waktu itu untuk berbekal? Mengapa kita tidak memberdayakan potensi kita untuk berkarya, beramal shalih untuk menjemput ridho-Nya, mengambil jatah naungan yang disediakan pada saat tidak ada ada lagi naungan kecuali naungan-Nya?
Amat disayangkan memang. Pemuda pada masa kini telah banyak kehilangan moment-moment pentingnya seperti di atas. Padahal itu hanya sebagian. Moment-moment penting yang lain buat kita Masih terbentang luas. Terus gimana? Kita baru nyadar nih! Ya… ngapain lagi, nggak usah nuggu lama! Penulis pikir kalian telah menangkap apa yang penulis maksud. Berkarya untuk Allah SWT. hargai betul kesempatan kita. Jangan sampai biarkan kita terus menerus kehilangan moment-moment ibadah di masa muda kita. Itu kuncinya.
Caranya? Mulai sekarang jangan hanya memikirkan kesenangan duniawi saja. Akhirat lebih penting. Kamu mengerti ‘kan? Kalau mau berkarya harus berbekal ilmu. Carilah ilmu sebanyak-banyaknya. Jangan cemas kau terlalu banyak ilmu. Ilmu agama, ilmu umum sama-sama penting. Namun jangan sampai kau menomorduakan ilmu agama meskipun kau tak berkesempatan untuk mengambilnya di bangku akademik, formal, maupun kepesantrenan. Carilah ilmu di mana pun kau berada. Karena ilmu adalah sebaik-baik bekal. Mungkin saat ini kamu tidak menyadarinya pentingnya ilmu. Namun kamu pasti menyesal jika saatnya nanti kau benar-benar membutuhkannya dan kamu tak punya bekal sama sekali. Yang ada hanyalah rasa bersalah yang menyayat hati karena sudah menyia-nyiakan waktu luang.
Selanjutnya, berkaryalah! Kamu adalah pemuda yang dianugerahi banyak potensi oleh Allah SWT. yakinlah, banyak yang bisa kau persembahkan buat orang tua, teman, umat dan Negara. Minimal untuk dirimu sendiri. Orang bijak mengatakan “jadilah pahlawan minimal untuk dirimu sendiri !”. ya, berjuang menjaga kehormatan diri dan nama baik orang tua juga termasuk memperjuangkan kepahlawanan kita!



Post a Comment