Kalimat istirjaa’
“INNALILLAHI WA INNA ILAIHI ROJI’UN..”
Kalimat ini sering banget kita dengar, terutama ketika ada orang meninggal, spontan semua pada ngucap tuh kalimat. Nah, kalimat itulah yang dinamakan kalimat istirjaa’. Oh, udah tahu ya? Apa? Baru tahu? Ok, nggak masalah. Yang penting lanjut bacanya, jangan tinggalin nih tulisan, urusan kita belum selesai prenzz.!!
Kemarin-kemarin ada yang dengar orang mengucap kalimat istirja’ kayak di atas karena kesandung batu kakinya, eh.. spontan nanya, “Ngapain ngucapin innalillahi? Emang ada yang meninggal ya? Masak kesandung batu aja bilang innalillahi..” . Nih yang tanya emang nggak tahu sih sejarahnya kalimat istirja’ ini disunnahkan sama Rosulullah SAW dan disebutkan lagi dalam al qur’an. Kalian juga kayak gitu? Nggak tahu? Makanya, lanjut bacanya!
Jadi gini prenz..! Pernah nggak baca Qur’an? Wah ngece nih. Bukan.. bukan. Bukan maksud ngece nih..! Aku kan belum selesai ngomongnya. Aku tahu kok, remaja masjid kan pada rajin baca qur’an. Apa lagi ada pertemuan rutin. Hmm.. senengnya jadi remaja masjid. Jadi akrab sama qur’an, jadi remaja qur’ani.. amin! Ok, maksudnya tuh pernah nggak baca qur’an surat al baqarah ayat 155-156 terus diartikan plus dipahami maknanya?
“dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun" (Sesungguhnya Kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah Kami kembali.)”
Nah, kita tahu bahwa manusia tuh selalu diberi oleh Allah cobaan. Tujuannya buat negbuktiin udah apa belum sih kita jadi orang yang sabar, gitu! Nah, kalo orang yang sabar bukannya dia langsung mengeluh, ngadu ke orang-orang, kesana-kemari Cuma buat cerita masalahnya. Tapi orang yang sabar bakal sadar bahwa semuanya kembalinya ke Allah karena semua yang ada padanya itu semata-mata milik Allah yang dititipkan padanya. Salah satu indikasinya, orang yang sabar tuh kalo dapat musibah selalu mengucap kalimat istirjaa’ “innaa lillahi wa innaa ilaihi rooji’un”.
Kalimat innaa lillahi wa innaa ilaihi rooji’un ini dinamakan kalimat istirjaa karena merupakan pernyataan kembali kepada Allah. Asal katanya istirjaa tuh diambil dari kata roja’a (kembali) lalu, istarja’a (meminta kembali). Dan kita disunahkan menyebutnya waktu ditimpa marabahaya baik besar maupun kecil. Seperti yang diriwayatkan sama Abu Dawud, suatu ketika lampu Rosulullah SAW mati. Rosulullah lalu mengucap kalimat istirja’ (innaa lillahi wa innaa ilaihi rooji’un.) . Aisyah lalu berkata “sungguh ini hanyalah lampu”, Rosulullah pun bersabda “segala sesuatu yang tidak menyenangkan seorang mukmin maka itu adalah musibah”
Nah, jadi, so, therefor, OKI, ngucap innaa lillahi wa innaa ilaihi rooji’un nggak musti nunggu mendengar berita meninggal. Rosulullah mendapat musibah dengan lampunya mati aja ngucap innaa lillahi wa innaa ilaihi rooji’un. Maka tiap kali kita merasa mendapat musibah baik besar maupun kecil kayak kesandung, kejatuhan mangga, digigit ular (jangan sampai ya), de-el-el..alangkah baiknya kita mengucap kalimat istirjaa ini.
Prenzz, hikmah dari mengucap kalimat istirjaa’ ini tuh,,, pertama, ketika kita dapat musibah nggak bikin hati kita sedih tapi justru bikin kita ingat sama Allah bahwa kita tuh milik Allah. Apapun yang kita miliki cuman titipannya Allah. Bukan milik kita sebenarnya. so, kita bisa menerima semua musibah dengan lapang dada alias legowo. Kedua, membaca kalimat istirjaa’ ketika mendapat musibah berarti kita termasuk orang yang sabar, karena telah melakukan apa yang dilakukan oleh orang-orang yang sabar. Seperti yang Allah sebutkan dalam ayat 155-156 surat Al Baqarah tadi. Ketiga, dapat pahala. Jelas! Melakukan segala sesuatu yang diperintahkan olah Allah dan Rosul-Nya kan diganjar sama Allah dengan pahala di akhirat nanti. Subhanallah, begitu pemurahnnya Allah. Gampang banget kita dapat pahala. Cuman gitu ajja dapat pahala. Ya, minimal itu hikmahnya. Atau kalian bisa gali sendiri hikmahnya, soalnya hikmah yang lain tentu masih banyak. Dan itu, Allahu a’lamu, artinya, Allah lah yang paling tahu, ane ma kagak tahu. Tahunya cuman ntuh tadi.
Prenzz, daripada kita nyusahin diri sendiri dengan mengeluh waktu dapat musibah, Udah susah karena dapat musibah ditambah dengan menangis dan berkeluh kesah, kasihan banget atuh! Mending diambil hikmahnya ajja. Salah satunya dengan mengucap kalimat istirjaa’ sambil menyadari bahwa kta nggak punya apa-apa selain itu semua Cuma menjadi titipan dari-Nya. Kita Cuma berkewajiban menjaga dan memanfaatkan pemberian Allah Ta’ala dengan sebaik-baiknya. Tul nggak prenzz?!
Ok lah kalo begitu. Mungkin Cuma itu yang bisa ane sampaikan. Makasih banget udah berkenan baca tulisan dikit ini. Mudah-mudahan bermanfaatlah. Kurang lebihnya mohon maaf. Boleh kritik dan saran kok! Lewat redaktur madding ini ajja.
Salam semangat, prenzz!
Janganlah mengecilkan semangatmu,
Sesungguhnya aku tak pernah diam dari hal-hal yang dibenci,
Yaitu dari orang yang kecil semangatnya.
(Umar bin Khaththab)

Bantul, 6 Juni 2010 ^-^

Post a Comment