Taushiyah 1 Menit

TAUSHIYAH 1 MENIT (BAGIAN 2 dari 10)

OLEH: ABDULLAH GYMNASTIAR

11. Biar dimarahi jangan larut dalam sait hati karena kita akan rugi sendiri. Lebih baik, maafkan saja dan jangan menjadi dendam. Kita tidak akan hina karena dihina, sebab semua perbuatan akan kembali kepada pembuatnya.


12. Hati manusia berubah-ubah. Bila saat ini seseorang marah kepada kita, mungkin besok lusa marahnya kan reda. Bahkan mungkin ia akan lebih sayang kepada kita. oleh karena itu, jangan menympan dendam atau benci berkepanjangan.


13. Melawan kemarahan dengan kemarahan ibarat membenturkan batu dengan batu. Hasil yang diperoleh adalah perpecahan. Oleh karena itu saat menghadapi kemarahan orang lain maka bersikaplah tenang dan jernih. Dengar dan simak apa yang diutarakannya, lalu ambil hikmah dan doakan kebaikan untuknya.


14. Melawan kemarahan dengan kemarahan hanya kan menimbulkan maslaah baru. Sebaliknya, ketenangan, kejernihan, dan sikap terkendali dalam menghadapi kemarahan, insya Allah akan menjadi solusi.


15. Walaupun kita telah berbuat baik semaksimal mungkin, mustahil semua orang akan menyukai kita. tidak usah aneh atau kecewa. Terus lakukan perbuatan baik semaksimal mungkin, karena itulah yang akan kembali kepada kita.


16. Kritik, koreksi, bahkan penghinaan yang menghujam jangan pernah membuat hati kita resah dan semangat kita lemah. Jadikanlah smeua itusebagai pembakar semangat untuk memberi bukti terbaik sebagai jawabannya.


17. Konflik biasanya terjadi karena “saya benar” dan “kamu salah”. Berilah kesempatan bagi hati untuk mengatakan “kita benar” dan “dia pun boleh jadi benar”. Dengan begitu, insya Allah kita kan mudah mencari solusi.


18. Kritik yang baik harus diawali dengan niat yang baik. Niatkanlah kritik untuk membantu saudara kita agar mengetahui dan bisa memperbaiki kesalahannya sehingga ia menjadi lebih baik.


19. Bila kita berbuat baik dengan ikhlas, maka kita akan menikmati kebaikan tersebut. Akan tetapi, jika kita berbuat baik tanpa keikhlasan niscaya akan banyak mengeluh dan kecewa.


20. Hati yang bersih akan peka terhadap ilmu. Apapun yang dilihat, didengar dan dirasa akan menjadi samudera ilmu yang membuatnya kian bijak, arif, dan tepat dalam menyikapi hidup.


AIN NURWS

Post a Comment