CATATAN HARIAN
Kamu suka mencatat kejadian-kejadian yang kamu alami setiap hari? Jika iya, maka kamu termasuk orang yang beruntung. Yupz, karena nggak semua orang bisa melakukan kegiatan yang kamu lakukan itu. Sepertinya sepele dan sederhana. Namun membiasakan diri mengisi catatan harian itu nggak mudah. Dan ternyata catatan harian punya manfaat yang nggak bisa disepelekan.
Minimal, pertama, catatan harian bisa menjadi teman yang selalu siap menampung apa saja yang ingin kamu ungkapkan tanpa ia akan protes, tanpa kamu harus malu mengungkapkannya, tanpa ada batasan kamu akan bercerita sebanyak apa. Dan catatan harian kita nggak akan mengkhianati kita dengan menceritakan masalah kita pada orang lain jika kita bisa menjaganya. Singkatnya, kita bisa puas curhat apapun dan sebanyak apapun kepada catatan harian.
Kedua, Ketika kita mengisi catatan harian, maka kita sedang melakukan dokumentasi. Memori kita terbatas. Tidak mungkin kita mengingat semua kejadian yang kita alami. Tidak mungkin kita selalu ingat dengan kesan ataupun hikmah dari setiap kejadian yang kita alami. Maka kita perlu mendokumentasikannya. Suatu saat ketika kita membutuhkan dokumentasi itu kita bisa membukanya kembali sambil mengenang masa lalu. Tahu nggak, dengan dokumentasilah suatu umat atau bangsa bisa maju dan berkembang. Karena dengan adanya dokumentasi, nilai-nilai yang tersimpan di masa lampau bisa digali lagi. Bayangkan jika tidak ada dokumentasi al qur’an dan hadits, tentu kita kesulitan untuk menggali nilai-nilai Islam jika hanya mengandalkan hafalan para penghafal qur’an dan hadits.
Ketiga, Melihat catatan harian yang sudah kita bubuhkan di masa lalu sama dengan kita melakukan rekreasi. Ya, rekreasi ke masa lampau. Dengan membuka kembali catatan harian kita mengurai kejadian-kejadian yang akan membuat kita terheran-heran bahkan berdecak kagum sendiri. Mungkin ketika beberapa hari, minggu, bulan, kita membuka catatan harian kita kembali, suasana hati dan cara berpikir kita sudah berbeda. So, sering kali membaca catatan harian menjadi hiburan tersendiri.
Keempat, membuat catatan harian berarti melatih diri untuk menulis. Karena pikiran kita seperti sumber air. Jika kita gali maka air akan terus memancar dari sumbernya. Jika kita biarkan tidak akan bertambah. Maka galilah ide-ide yang ada di otak kita dengan terus melatih diri untuk menulis, termasuk menulis catatan harian. Dengan begitu ide-ide kita tidak akan habis justru akan semakin banyak ide yang muncul.
Kelima, ada peluang untuk bikin novel. Sebenarnya novel itu kan rangkaian cerita sehari-hari. Nah, kejadian-kejadian yang kita tuangkan dalam catatan harian, mungkin saja menginspirasi kita membuat novel. Meski nggak semua orang yang punya catatan harian bisa bikin novel yang kemudian berhasil diterbitkan. Minimal kan catatan harian itu sendiri sudah menjadi novel berharga bagi diri kita sendiri. Betul kan?!
Setidaknya itu manfaat catatan harian. Kita bisa membuat catatan harian di buku, atau mengetiknya di komputer atau notebook. Ok, selamat mencoba..!
-Cahaya Mata-

(Artikel ini pernah dimuat di majalah KUNTUM, PP IPM pada edisi Juni 2011)

Post a Comment