Pondok Sampang, Kamis, 04 Agustus 2011
Pada Rabu pagi saya dan partner saya (mbak bashiroh) memutuskan untuk jalan-jalan ke sekitar Desa Sampang ini. Kami ingin melihat situasi sekitar seperti apa. Di samping itu kami juga ingin tahu tempat-tempat penting bagi masyarakat disini. Kami akhirnya berjalan bersama-sama beberapa anak SDN Pondok yang sedang berangkat sekolah. Dalam perjalanan pulang, kami bertemu dengan seorang penjual sayur. Wajahnya polos, khas orang kampung plosok. Beliau tersenyum ramah kepada kami sambil berlalu, setelah mampir ke sebuah rumah untuk menjajakan sayurannya. kami pun membalas senyumnya. Beliau berlalu. Dan kami heran dengan sayurannya yang hanya ada beberapa macam; daun bawang pre, seladri, dan kangkung. Tidak seperti penjual sayur di daerah lain yang lazim kita temui. Mereka membawa berbagai macam sayuran.
Sore harinya, aku bertemu dengan penjual sayur itu lagi di depan sebuah toko. Beliau mampir ke toko tersebut untuk menunaikan sholat ashar. Kali ini barang yang ia bawa bukan lagi sayuran, melainkan beberapa kantong beras dan puluhan kelapa yang orang-orang menyebutnya sebagai kambil. Aku baru tahu dari penuturan ibu shohibul bait yang aku tinggali bahwa bapak tersebut memang ketika pagi menjajakan sayuran. Sedangkan ketika sore beliau menjual kambil. Oh...
Untuk ketiga kalinya, di hari Rabu itu, aku bertemu lagi dengan bapak penjual sayur tersebut di mushollah. Kali ini tentu saja beliau lebih rapi daripada ketika menjajakan dagangannya, meskipun bukan sarung dan baju koko yang beliau kenakan. Beliau menggunakan hem lengan pendek dan celana jeans. Namun yang tidak ku duga adalah beliau menjadi imam sholat isya’ dan tarawih kami di musholla al muttaqin tersebut. Luar biasa.
Aku pikir beliau hanya menggantikan seseorang yang seharusnya menjadi imam pada malam itu. Ternyata beliau lah yang memang menjadi imam sholat isya’ dan tarawih kami pada Rabu malam itu. Dan lebih mencengangkan lagi, beliau menyampaikan kultum dengan ekspresi yang tenang dan santai di hadapan kami setelah sholat tarawih dan witir selesai. Materi yang beliau sampaikan ialah tentang kesombongan iblis ketika diperintahkan untuk sujud kepada Adam.
Luar biasa. Tukang sayur itu, ternyata adalah seorang ustadz...

by: peserta MH 1432 H yang bertempat di GK

1 Komentar

  1. iya, ain aku juga gak ngira ternyata bapak itu adalah seorang ustadz..... sungguh2 mencengangkan!!!!!!!!!

    BalasHapus

Posting Komentar