Jum’at, 6 April 2012
Kadang kita bisa merasakan semangatnya hati kita. Tapi kadang juga sebaliknya, kita merasakan kesedihan, kegelisahan, dan kegalauan yang tak menentu. Semangat pun sejenak runtuh. Entah keruntuhan itu akan lama atau hanya sebentar, itu tergantung kita bagaimana menyikapinya.
Menurut ilmu psikologi pendidikan, semangat belajar seseorang bisa menurun gara-gara jatuh cinta. Apakah kamu pernah mengalaminya? Atau masa lalu yang indah dan kini telah tiada, kadang mengusik hati juga. Menyeruakkan puing-puing cinta yang sudah menjelma menjadi rindu. Rindu yang tak terobati bisa menggiring seseorang menjadi putus asa.
Kawan, manusia memang memiliki sifat fluktuatif. Iman bisa naik turun, begitu pula semangat. Jika itu adalah masalah, sadarlah bahwa Allah juga sudah menyiapkan cara penyelesaiannya. Jangan larut dalam kegalauan. Jangan larut dalam keputusasaan. Semua orang berhak untuk bangkit, begitu juga kamu.
So, bangkitlah dengan sisa-sisa tenaga dan semangatmu, untuk menjadi pribadi yang kuat menghadapi terpaan badai.
Hidupkan dzikrullah, terus menerus intropeksi dan taubat.
Cobalah berdamai dengan keadaan.
Berrendah hati untuk tidak menuntut segala sesuatu, tapi berusaha untuk memenuhi kewajiban.
Jika yang menjadi masalahmu adalah hubunganmu yang mulai tidak baik dengan orang lain, maka perbaiki hubunganmu dengan Allah. Sayyidina Ali pernah berkata:
“Barang siapa memperbaiki hubungannya dengan Allah, niscaya Dia memperbaiki hubungannya dengan orang lain. Barang siapa memperhatikan urusan akhiratnya, Allah akan memperhatikan urusan dunianya. Barang siapa menjadi penasihat bagi dirinya sendiri, Allah akan menjadi penjaganya.”
Selamat Mencoba,
Open Your Mind, Open Your Heart, Keep Your Mind, Lead Your Heart...

Post a Comment