Rabu, 28 Maret 2012
Jam 14:21
Semester ini tinggal beberapa minggu lagi. Wisudanya kira-kira Juli pertengahan. Tergantung nilai-nilai yang masuk, dan tergantung risalahnya.
Sudah dibagi-bagi, ada yang di UAD, UMY, dan Mu’allimat.
Ilmu yang sudah didapatkan terus ditingkatkan. Jika ada kegiatan-kegiatan pengajian, seminar, ya dihadiri, untuk menambah pengetahuan. Menurut Dr... dari Amerika, yang diterima dari perkuliahan hanya 25 %, selainnya adalah otodidak dan lain-lain.
Beli kitab-kitab yang belum dibaca, ya dibaca sendiri. Kamusnya kalau bisa ya Munjid, atau Lisanul Arab. Jangan Cuma kamus Munawir.
Yang paling baik itu, kamus ya yang berbahasa Arab, seperti Munjid atau Lisanul Arab.
Kemudian Bahasa Arab dan Bahasa Inggris, diintensifkan ya. Ditingkatkan kemampuan berbahasa Arab dan Inggrisnya. Sebab jika tidak dipraktekkan ya lupa terus. Misalnya mau ke dapur ya “Ila mathba..!”
Menyusun kata-kata, bahasa Arab, bahasa Inggris, untuk memperbanyak kosa kata. Buku-buku yang baru, dibaca, karena ulama di masa yang akan datang tidak sama dengan ulama dahulu. Sering saya baca internet, tantangan dari orang Eropa, saya jawab, agar mereka tidak merasa menang. Maka kita harus menguasai bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Oleh karena itu ya kita harus banyak membaca, baik yang berbahasa Arab maupun Inggris.
Beberapa waktu lalu ada penelitian, yang disusun oleh ..... judulnya “How you ... your self.” Menurutnya, di Amerika, pada tahun 1995, orang mengkonsumsi pil penenang, tiap malamnya ada 20juta. Mengapa di Amerika terjadi seperti itu? Ini menandakan hidup di Amerika tidak tenang. Nah, ini bertambah berlipat setiap lima tahun. Jadi tahun 2000, ada 40 juta. Sekarang, 100 juta.
Enam ton narkoba pernah disita di Jakarta. Kemudian ganja 1 truk, dari Aceh. Tapi di Indonesia belum ada yang meneliti, berapa banyak pengkonsumsi narkoba tiap malamnya. Kenapa orang ingin tenang? Sebab kebahagiaan itu terletak pada ketenangan jiwa. Dalam Islam ada obat yang paling manjur, yaitu dengan dzikir. Alaa bidzikrillahi tathma’innul qulub. Sebagai ulama, harus banyak dzikirnya. Bisa dengan dilafalkan “Subhanallah, alhamdulillah, allahu akbar, laa ilaaha illallah..”
Bisa juga dzikir dengan shodaqoh. Dzikir itu bisa dengan bil qolbi, bil lisan, dan bil maal. Dzikir dengan hati bisa dilakukan dengan memikirkan ciptaan Allah, pada diri sendiri dan pada makhluk yang lain.
Tahajud
Menurut sejarah, orang-orang yang tahajud itu berhasil. Insyaallah cita-cita kita dikabulkan jika kita berdoa terus pada Allah. Dan bisa juga untuk menjaga kesehatan. Kebanyakan orang stroke itu karena tidur sampai pagi.
Sujud itu memperlancar aliran darah ke otak. Sujud bisa mengekang pikun. Saya punya teman, pernah ketika saya datang kesana dia tidak ingat nama saya. Kepada anak dan istrinya dia juga lupa. Lalu dibawa ke PKU Muhammadiyah, terapinya sujud, selama 10 menit, secara teratur. Sekarang dia sudah sembuh dan meraih gelar doktor. Karena pada saat itu (saat dia sakit) dia sedang menyelesaikan desertasinya.
Setelah sakit itu, dia sadar. Senang dzikir, sholat, dan lain-lain.\Begitulah, maka kita harus banyak dzikir kepada Allah SWT.
Shalat sunnah, dilakukan di rumah.
Dzikir dengan memikirkan diri sendiri. Misalnya diberi kecerdasan, alhamdulillah. Bisa makan, alhamdulillah. Apa yang dirasakan sekarang adalah nikmat dari Allah yang wajib kita syukuri.
Untuk mencapai cita-cita harus banyak berdoa. Bekerja dan berdoa. Bahasa Jepangnya, “Ora et Labora”, bekerja dan berdoa, al-‘amalu wa ad-du’a.
Jangan menunda pekerjaan sampai besok. Karena jika ditunda-tunda akan menumpuk. Laa tu’akhkhir ‘amalal yaum, ilaa ghadin. Jika numpuk-numpuk akan pusing jadinya.
Dalam ayat-ayat al-Qur’an juga banyak diisyaratkan agar kita memperhatikan waktu.
Mungkin itu saja, ini untuk mengobati kangen.

Laporan : Ain nurWS

2 Komentar

  1. kamu rajin skali ya ngumpulin tausiah ustadz, hehe, gud job, thanks 4 sahring

    BalasHapus
  2. kamu rajin komentar di blogku,..
    makasih apresiasi dan dukungannya..

    BalasHapus

Posting Komentar