Senin, 28 Mei 2012
Seperti tertera pada judul di
atas, buku “Interkoneksi Studi Hadis dan Astronomi”[1]
di atas ditulis oleh Prof. Dr. H. Syamsul Anwar, M.A. Kami[2]
akrab memanggil beliau “Ustadz Syamsul”. Buku yang menurut saya berat, karena
berisi beberapa hasil penelitian hadis dan astronomi, sementara saya minim
dengan kedua ilmu tersebut.
Awalnya saya tidak tertarik untuk
membaca buku setebal kurang lebih 230 halaman itu. Sudah saya bayangkan buku
itu akan menjadi santapan hambar dan memusingkan di tengah kesibukan kuliah di
semester 6 yang sering banjir tugas itu. Namun suatu ketika, pada hari Minggu
yang lalu, tanggal 20 Mei 2012, seorang temanku merekomendasikan buku itu untuk
saya baca. Katanya kumpulan penelitian yang tidak semuanya dia mengerti.
Akhirnya saya memutuskan untuk membacanya. Berharap saya bisa memahami apa yang
disajikan oleh Ustadz Syamsul yang merupakan dosen kami pada mata kuliah Bahasa
Inggris pada semester 5 dan fikih siyasah pada semester 6 itu.
Dalam mukaddimahnya, Ustadz Syamsul
mengungkapkan syukur setelah buku itu hampir tidak jadi selesai, karena dua notebook
beserta flashdisk raib diambil pencuri beserta dokumen-dokumen
penting. Dengan berpositif thinking dan sisa ingatan, dan semangat yang tinggi
tentunya, beliau bisa menyelesaikan buku interkoneksi itu. (Wah, kalau kita
yang menghadapi masalah semacam itu gimana ya??). Saya jadi terharu membacanya.
Makanya dengan ditambah simpati dan empati kepada Ustadz Syamsul, saya teruskan
membaca dengan semangat di halaman-halaman berikutnya.
Buku ini menjelaskan dan
menguraikan tentang interkoneksi (keterkaitan) antara ilmu hadis dengan ilmu
astronomi. Pada awalnya sulit dibayangkan bagaimana ungkapan judul buku itu
bisa dijelaskan. Bagaimana mungkin ilmu astronomi saat ini menjelaskan,
menguatkan, bahkan mengoreksi hadis yang muncul belasan abad yang lalu?
Ternyata setelah membaca buku interkoneksi secara runtut, saya dibuat terkejut
oleh beberapa temuan yang mencengangkan sekaligus membungkam mulut saya untuk
bertanya seperti di atas (bagaimana dan bagaimana itu bisa terjadi). Bagaimana
tidak, temuan para ulama hadis yang menyatakan kedhaifan sebuah hadis ternyata
dikuatkan[3]
oleh temuan astronomi. Contohnya adalah semua penelitian yang disajikan dalam
beberapa bab di buku ini. Satu contoh saja, tentang hadisnya Kuraib dan masalah
matlak. Dari hadis tersebut, selain dilakukan penelitian kualitas hadis,
dilacak pula kapan hadis tersebut muncul, dan bagaimana dengan problem matlak.
Yang menarik adalah penelitian
yang berdasarkan astronomi ternyata dapat digunakan untuk mengoreksi sekaligus
memperkuat hadis. Dari hasil penelitian astronomi yang saat ini tidak diragukan
lagi keabasahannya, sebuah hadis bisa dikoreksi, yakni hadis yang berkaitan
dengan waktu (siang, malam, tanggal, bulan, tahun) bisa dikoreksi, dan bisa
juga dikuatkan.
Pembaca yang sudah mencicipi ilmu
hadis ditambah sedikit ilmu falak akan bisa menikmati buku berkualitas itu
dengan kepuasan yang tidak terkira.
Membaca buku interkoneksi serasa
membaca novel. Selalu ada keinginan untuk melanjutkan ceritanya. Serasa apa
yang disajikan terus bersambung dan bikin penasaran.
Membaca buku interkoneksi ini
juga membuat saya merasa kecil dan akhirnya termotivasi untuk menjadi besar.
Betapa kecilnya saya dibandingkan para ilmuwan hebat yang banyak dilibatkan
sebagai aktor dalam buku ini. Saya jadi akrab dengan yang namanya Pak Odeh,
hehe. Nama aslinya adalah Muhammad Syaukat al-Audah. Beliau adalah seorang ahli
astronomi yang menciptakan sebuah program bernama al-Mawaqit ad-Daqiqah untuk
melakukan hisab (perhitungan) yang berkaitan dengan penanggalan hijriyah, kapan
terjadinya konjungsi, elongasi, dan kejadian-kejadian lain yang berkaitan
dengan gerak bumi, bulan, dan matahari.
Buku ini juga semakin menambah
wawasan dan pemahaman bagi orang seperti saya yang sedang mendalami ilmu hadis.
Karena di dalam penelitian ini ilmu hadis benar-benar dipraktekkan, bukan
sekadar teori. Ilmu hadis yang berkaitan dengan macam-macam hadis, penyebab
hadis bisa menjadi cacat, dhaif, kritik matan, dan lain sebagainya. Saya merasa
beruntung. Untuk lebih jelasnya, baca artikel saya selanjutnya yang akan
membahas singkat-singkat tentang isi buku yang sudah berkali-kali membuat saya
berdecak kagum itu. Ok.
By: Ain NurWS