Minggu, 22 juli 2012
(sebelumnya, penulis mohon maaf kepada pembaca karena ada beberapa
bagian yang tidak diterjemahkan di sini, karena
keterbatasan kemampuan menerjemahkan beberapa kosakata yang belum
dikuasai).
TEKS AYAT
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
(1) الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (2) الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (3) مَالِكِ
يَوْمِ الدِّينِ (4) إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ (5) اهْدِنَا الصِّرَاطَ
الْمُسْتَقِيمَ (6) صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ
وَلَا الضَّالِّينَ (7)
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Yang menguasai di Hari Pembalasan. Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya
kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus.
(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan
(jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Al-Fatihah (pembuka) artinya adalah awal dari segala sesuatu. Surat
ini dinamakan “Fatihatul Kitab”, karena al-kitab yakni al-qur’an dibuka dengan
surat al-Fatihah ini, karena surat al-Fatihah merupakan sesuatu yang pertama
kali ditulis oleh penulis dalam mushaf, dan awal yang dibaca oleh pembaca dari
kitab yang mulia ini (al-Qur’an), dan al-Fatihah bukanlah (surat dalam) al-Qur’an
yang turun pertama kali. Dikatakan bahwa surat al-Fatihah ini termasuk makiyah,
dan ada yang mengatakan madaniyah. Dinamakan sebagai “Fatihatul Kitab”, dan
dinamakan “Ummul Kitab”. Dan penamaan al-Fatihah dengan “as-Sab’ul Masaniy”,
“Suratul Hamdi”, “Surah as-Shalat”, dan “al-Waqi’ah” juga benar.
Ada beberapa hadis mengenai keutamaan surat al-Fatihah ini, di
antaranya adalah hadis yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Ahmad, dari
hadisnya Abu Sa’id Ibn al-Mu’ally, “bahwa Rasulullah saw bersabda kepadanya:
sungguh aku akan mengajarkan kepadamu surat yang paling agung dalam al-Qur’an.
Ia berkata: lalu beliau memegang tanganku. Maka ketika beliau hendak keluar
dari masjid aku berkata: Wahai Rasulullah sesungguhnya engkau telah berkata:
sungguh aku akan mengajarkan kepadamu surat yang paling agung dalam al-Qur’an.
Beliau bersabda: Ya, “alhamdulillahi rabbil ‘alamin”, dia adalah as-sab’ul
masaniy dan al-Qur’anul ‘adzim yang aku diberinya.
Dan Imam Muslim meriwayatkan dari hadis Ibnu Abbas “ia berkata:
ketika Rasulullah di sisinya ada Jibril, ketika ia mendengar sesuatu yang
bertentangan di atasnya, lalu Jibril mengangkat pandangannya ke langit. Lalu ia
berkata: ini adalah pintu yang dibuka dari langit yang sebelumnya tidak pernah
dibuka sama sekali. Ibnu Abbas berkata: lalu turun darinya satu malaikat. Lalu
malaikat tersebut mendatangi Nabi SAW dan berkata: berilah kabar gembira dengan
dua cahaya yang telah diberikan kepadamu, yang tidak seorang Nabi pun sebelum
kamu yang diberi dua cahaya tersebut, yakni Fatihatul Kitab dan penutup surat
al-Baqarah (ayat 284-286), kamu tidak membaca satu huruf pun dari kedua cahaya tersebut
kecuali kamu diberi keduanya.[2]
1. Lafadz basmalah:
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dengan menyebut nama Allah
Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Para ulama berbeda pendapat mengenai basmalah. Dikatakan bahwa
basmalah adalah satu ayat tersendiri pada setiap awal surat yang ditulis di
awal surat. Pendapat kedua ialah bahwa basmalah merupakan sebagian ayat dari
awal setiap surat, atau basmalah menjadi bagian dari awal surat dalam
al-Fatihah saja tidak pada surat yang
lain. Pendapat ketiga adalah bahwa basmalah bukanlah satu ayat pada semua
surat, dan basmalah ditulis hanya untuk memisalah antara satu surat dengan
surat yang lain. Para ulama bersepakat bahwa basmalah merupakan bagian dari
surat an-Naml (yakni pada ayat ke 30).
Lafadz “Allah” adalah isim alam yang tidak dimutlakkan untuk selain
Allah, dan asalny adalah “al-Ilaahu”.
Lafadz “ar-rahmaanir rahiim” adalah dua isim musytaq (isim pecahan)
dari kata “ar-rahmah”. Dan “ar-rahmaan” lebih mubalaghah daripada “ar-rahiim”.
Dan “ar-rahmaan” tidak digunakan untuk selain Allah SWT.
2. Lafadz
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (2)
Segala puji bagi Allah, Tuhan
semesta alam
Al-Hamdu ialah pujian dengan lisan atas sesuatu yang bagus, indah,
yang bersifat ikhtiyary. Pujian adalah dengan lisan saja, sedangkan
syukur adalah dengan lisan, hati dan anggota badan. Dan syukur tidak akan ada
kecuali ketika mendapat kenikmatan. Sedangkan pujian ada karena kesempurnaan
sesuatu yang dipuji meskipun tidak sedang mendapatkan kenikmatan. Adapun Allah
SWT memiliki pujian sekaligus syukur tersebut.
Robbil ‘ālamīn.
Ar-Rabbu adalah satu nama di antara nama-nama Allah SWT. Dan tidak dikatakan
untuk selain Allah kecuali dalam bentuk mudhaf. Seperti: Hādza ar-rajulu Rabbul manzili, orang ini adalah
pemilik rumah tersebut. Kata ‘ar-rabbu’ berarti pemilik, tuan, penguasa, orang
yang memperbaiki, dan orang yang mengurus. Dan kata “ar-rabbu” berarti yang
disembah.
‘al-‘Alamūn’à segala sesuatu yang ada kecuali Allah. Suatu
pendapat: alamun adalah ungkapan untuk empat umat, yakni manusia, jin,
malaikat, dan syetan.
3. Lafadz
الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (3)
Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang.
Ketika dalam pensifatan-Nya sebagai Rabbil ‘Aalamiin terdapat
gertakan/menakut-nakuti, maka Allah mengiringinya dengan “Ar-Rahmaanir Rahiim”,
karena di dalamnya terdapat kandungan motivasi/menarik hati. Hal ini agar
terhimpun dalam sifat-Nya antara kewibawaan (yang menimbulkan rasa takut) dan
kecintaan kepadanya.
[1]
Asy-Syaikh Muhammad Bin Sulaiman al-Asyqar, Tafsiir al-'Usyr al-Akhiir, hlm 1-2, disampaikan oleh Ain NurWS pada
kajian setelah tadarus dengan ibu-ibu jama’ah masjid an-Nashir, diadakan di
masjid An-Nashir Nitikan-Yogyakarta pada tanggal 20 Juli 2012. Pada kajian
pertama, pembahasan yang disampaikan adalah QS. Al-Fatihah ayat 1-3
[2]
nb: mohon jika ada yang tahu terjemahan
yang lebih tepat untuk kalimat :
عن سعيد بن جُبير، عن ابن عباس قال: بينا رسول الله
صلى الله عليه وسلم وعنده جبريل؛ إذ سمع نقيضا فوقه، فرفع جبريل بصره إلى السماء،
فقال: هذا باب قد فتح من السماء ما فُتِح قَط. قال: فنزل منه مَلَك، فأتى النبي صلى
الله عليه وسلم فقال: أبشر بنورين قد أوتيتهما، لم يؤتهما نبي قبلك: فاتحة الكتاب،
وخواتيم سورة البقرة، لن تقرأ حرفا منهما إلا أوتيته
agar memberikan
koreksi. Syukron.
Posting Komentar