Jumat, 03 Agustus 2012


Galau. Satu kata yang lagi trend di tahun 2012 ini. Entah karena iklan produk seluler atau memang fenomena yang terjadi di masyarakat Indonesia sedemikian adanya. Yang jelas, seorang ustadz yang mengisi ceramah nuzulul qur’an mengatakan, “penyakit yang lagi trend 2012 adalah galau”. Apalagi yang namanya anak muda, dikit-dikit update status “galau.. galau..”. Betul apa betul?

Galau berarti perasaan resah, gundah dan gelisah.

Kenapa penyakit galau bisa menjangkiti sebagian besar manusia saat ini?
Bahkan menjadi trend?
Jawabannya adalah karena manusia telah meninggalkan al-Qur’an. Dalam QS. Thaha ayat 124 Allah berfirman:
وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى (124)
Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.

Penghidupan yang sempit, inilah yang saat ini dikatakan sebagai ‘galau’. Karena manusia tidak lagi mau menghiraukan peringatan Allah, tidak mau menggunakan petunjuk-petunjuk al-Qur’an. Manusia lebih akrab dengan koran daripada dengan al-Qur’an. Manusia lebih percaya kepada ramalan di koran daripada dengan al-Qur’an. Padahal, permasalahan hidup yang dihadapi oleh manusia jawabannya ada di dalam al-Qur’an. 

Singkatnya, al-Qur’an adalah obat anti  galau yang paling ampuh di dunia ini.
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا (82)
Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi obat (penawar) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. (QS. Al-Israa’:82).

Oleh karena itu, jika tidak ingin galau, bacalah al-Qur’an, pelajari makna-makna yang terkandung dalam al-Qur’an, baca kitab-kitab tafsir, jadikan al-Qur’an sebagai pemandu jalan hidup kita. Insyaallah hidup kita penuh berkah, jauh dari kegalauan. Amien... Sering-seringlah mengikuti kajian al-Qur’an, maka makna-makna al-Qur’an akan semakin mudah kita dapatkan.

Jika kita menjauh dari al-Qur’an, tidak hanya di dunia saja kita akan galau, tapi di akhirat nanti mata kita dibutakan oleh Allah. Bayangkan, ketika matahari sudah diletakkan di atas kepala kita dengan jarak hanya sejengkal. Keringat kita bercucuran, sedang mata kita buta, yang ada hanyalah gelap. Kita tidak tahu akan kemana, ke surga ataukah ke neraka. Betapa ini sungguh mengerikan. Maka jangan tinggalkan al-Qur’an. 

Jangan berpaling dari peringatan Allah. Mendekatlah, akrabkanlah diri kita dengan al-Qur’an. Sempatkan membacanya di setiap selesai shalat kita. Agar hidup kita tidak galau.
اقرأوا القرآن فإنه يأتي يوم القيامة شفيعا لأصحابه
Bacalah al-Qur’an, karena sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at bagi orang-orang yang membacanya. (HR. Muslim, hadis nomor 804 dalam Kitab Shahih Muslim, diambil dari Maktabah Syamilah).

Para da’i yang sedang galau, jangan segan mengakrabkan diri dengan al-Qur’an. Semangatlah mengajarkan al-Qur’an. Agar mad’uw tidak galau, agar dakwah kita tidak membuat orang galau, agar tidak ada galau di antara kita.

Laporan: Ain NurWS


[1] Disarikan dari pengajian nuzulul qur’an yang disampaikan oleh Ustadz Ahmad Andreas Bahari, M.A, di masjid an-Nashir, Jumat, 03 Agustus 2012.

Post a Comment