Ini merupakan cerita yang dituturkan oleh seorang da’i pada pengajian Ahad lalu (15/12/2013) dalam rangka penerimaan Raport di Angkatan Muballigh Muda Yogyakarta (AMMY) Kotagede. Dalam kegiatan ini aku juga turut menerima raport hasil belajar/kursus baca al-Qur’an cabang qiro’ah dewasa yang dibimbing oleh Ustadzah Umi Istiqomah.

Nah, sebelum penerimaan raport kan biasa tuh ada seremonial-seremonial gitu. Di antaranya penampilan dari adik-adik yang ikut cabang qiro’ah dan tartil anak-anak baik putra maupun putri. Nah, sesudah penampilan-penampilan mereka yang keren-keren itu ada taushiyah yang disampaikan oleh Ustadz yang saya lupa namanya. Huhu. Temanya tentang ikhlas, tapi isinya lumayan kocak.
Jadi, diceritakanlah pada suatu ketika ada seorang anak yang mengikuti pengajian akbar.  Sebut saja bocah sholeh ini namanya Sholeh juga. Hehe. Dengan semangatnya si Sholeh ini berangkat bersama teman-teman sebayanya. Karena jarak lokasi pengajian dengan rumahnya tidak jauh, kira-kira sepuluh sampai lima belas menit dari rumah, maka mereka pun jalan kaki menuju lokasi pengajian tersebut.


Sesampai di lokasi pengajian Sholeh bersama teman-temannya khusyu’ mendengarkan pengajian. Sekitar satu jam berlalu dari dimulainya pengajian, Sholeh pun terkantuk-kantuk dan akhirnya ia tidak dapat mempertahankan diri sehingga ia pun tertidur sampai pengajian usai dan para penonton pun bubar. Entah karena iseng atau memang lupa, teman-temannya Sholeh meninggalkan Sholeh di lokasi pengajian. Panitia pun tidak tahu kalau ada seorang bocah kecil yang tidur sendirian di sudut tempat duduk penonton. Sholeh pun tidak terbangun sedikit pun dengan lalu lalang penonton lain yang beranjak pulang. Sampai habislah semua penonton dan juga panitia dari acara tersebut.

Sekitar jam setengah dua malam, Sholeh terbangun. Sholeh kaget bukan kepalang mendapati dirinya sendirian di lokasi pengajian yang tadinya banyak orang. Pastinya perasaan takut kini menggelayut ria di hatinya. Sholeh bimbang, mau pulang atau tetap tidur di lokasi pengajian tersebut. Kalau memutuskan pulang, berarti harus siap menghadapi resiko, karena di jalan menuju rumahnya ia harus melewati beberapa pohon asem yang konon ada hantu yang biasa mengganggu pejalan kaki yang lewat di bawah pohon asem tersebut pada malam hari. Tapi jika tetap tidur di lokasi pengajian, dia juga takut. Akhirnya setelah dipikir-pikir Sholeh pun memutuskan untuk pulang.

Sebelum beranjak dari lokasi, Sholeh bingung karena tidak bisa membaca doa sama sekali untuk mengusir jin. Apalagi ayat kursi, dia tidak hafal sama sekali. Al fatihah pun nggak hafal. Sholeh hanya ingat bahwa seorang yang ikhlas pasti akan dilindungi oleh Allah. Sepanjang jalan dia hanya ingat Allah. Sampailah si Sholeh di bawah pohon asem. Dan apa yang dia bayangkan terjadi pula. Sesosok tubuh besar berwarna hitam menjelma di hadapannya. Sholeh menepuk keningnya. Dia berpikir untuk berdoa, tapi nggak ada doa yang dia ingat kecuali satu doa, yakni doa akan makan. Sholeh pun membacanya. Allahumma baarik lanaa fii maa rozaqtanaa waqinaa ‘adzaaban naar.
Seketika itu sesosok tubuh besa itu langsung menghilang dari hadapan Sholeh. Setelah lari dari hadapan Sholeh, hantu ini bergumam “Huhu.. seumur-umur baru kali aku mau dimakan sama manusia, bocah lagi...”
Wkwkwk...

Note: ikhlas membuat kita kuat di hadapan semua makhluk