Assalamu'alaikum wr wb
Apa kabar teman-teman semua? semoga kita selalu dalam naungan rahmat, taufik dan hidayah Allah. Sehingga apapun yang terjadi pada kehidupan kita, tidak ada yang bisa membuat kita gelisah dan risau. Tetap tenang karena semua sudah ada sekenarionya, tetap di jalan yang lurus karena semua ini hanyalah jalan panjang yang mesti kita lalui.

Sahabat, Di dunia ini tidak ada manusia yang tidak diuji. Semua manusia mendapatkan jatah ujian yang sama. Hanya saja bentuknya yang berbeda-beda. Ada yang diuji dengan kesenangan, ada yang diuji dengan kesengsaraan. Ada yang diuji dengan kekayaan, ada yang diuji dengan kemiskinan. Ya memang sih, kalau disuruh milih pasti lebih memilih diuji dengan kesenangan dan kekayaan. Tapi sayang, tidak semua orang diuji dengan kesenangan dan kekayaan. Lebih banyak yang diuji dengan kesengsaraan dan kemiskinan. 


Terkait ujian, Allah mengingatkan di dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 155-156


وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ (155) الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ (156)

“Dan sungguh kami akan menguji kalian dengan ujian berupa ketakutan, kelaparan, dan kekurangan harta serta jiwa dan buah-buahan. Dan berilah kabar gembira bagi orang-orang yang sabar. Yaitu apabila mereka ditimpa mushibah, mereka mengatakan ‘sesungguhnya kami ini adalah milik Allah dan sesungguhnya kepada Allah lah kami kembali”

Sahabat, ujian tidak hanya berupa ujian harta. Ujian juga berupa orang-orang sekitar yang kita hadapi. Kalau bahasa seorang Doktor psikologi, semua orang punya luka masing-masing. Ada yang luka nya itu ada di pasangannya, ada yang anaknya, ada yang orang tuanya, ada yang sahabatnya, ada yang tetangganya, ada juga yang orang tidak dikenal (netizen mungkin?).

Lalu, kenapa sih, Allah ngasih kita ujian itu?


Pertama, Menukil dari bukunya Nouman Ali Khan, "Revive Your Heart", bahwa ujian atau musibah berasal dari bahasa Arab "أصاب - يصيب " yang artinya mengenai atau menimpa. Sedangkan "الصواب" memiliki arti "benar/tepat". Maka sudah pasti Allah ngasih ujian tidak mungkin salah sasaran. Artinya ujian yang kita lewati itu memang sudah jatah kita. Lha kalau sudah jatah kita, maka sangat aneh lalu kita mempertanyakan "kenapa harus saya yang diuji seperti ini?". Aneh. Ya itu emang jatahmu, bukan jatah orang lain.

Kedua, 
Orang diuji itu agar keluar nilainya. Nilai siapa? Ya nilai orang yang sedang diuji. Siapa yang perlu tau? Ya kita sendiri yang kena ujian. Karena yang menguji sudah Maha Mengetahui. Tidak perlu ngasih ujian untuk mengetahui nilai "diri" kita. Allah sudah Maha Tahu. Kita lah yang perlu tau nilai kita sendiri. Seberapa dekatkah kita dengan Allah? Seberapa dalam kah pemahaman kita tentang akhirat? Seberapa tangguhkah kita? 

Mungkin selama ini kita merasa nilai diri kita ini kuat. eh ternyata setelah dapat ujian, kita baru tau bahwa kita ini masih pribadi yang lemah. Atau sebaliknya, selama ini kita merasa kita ini lemah, ternyata kita itu kuat setelah melewati ujian yang Allah berikan. Jadi, kesimpulan dari poin kedua ini adalah ujian tujuannya adalah agar kita mengetahui nilai kita sendiri.

Ketiga,
Bisa jadi ujian yang datang ke kita itu sebagai teguran dari Allah. Itulah buah dari doa kita "Tunjukkanlah kami jalan yang lurus" (Q.S. Al-Fatihah:6). Kita kadang berbelok, ditegur pakai lisan orang nggak mempan, lalu Allah kirim sedikit "sentilan" biar kita bertanya "kenapa Allah ngasih ini? apakah ada yang salah dan harus aku perbaiki?" bukan dalam rangka mengeluh tapi instropeksi diri. Misal, kamu secara nggak sadar makan harta yang syubhat, atau bahkan haram. Lalu Allah kasih keluarga sakit, atau badan sendiri sakit, akhirnya merenung, akhirnya sadar selama ini udah salah. (Silakan korek-korek diri kita masing-masing, Allah sedang ngasih ujian apa, lalu koreklah kesalahan diri, kalo masih merasa nggak ada ya banyakin istighfar dan selalu minta petunjuk).

Baiklah sahabat, tanpa merasa menggurui, sebenarnya tulisan ini sangat pas untuk diri saya sendiri. Maka semoga bermanfaat terutama untuk diri saya dan sahabat sekalian.

Terima kasih sudah membaca.

Wassalamu'alaikum wr wb

Sahabatmu,

Ain Nurwindasari :)


Post a Comment