Pertanyaan dari Ahmad Ariyanto:

“Mohon dijelaskan maksud firman Allah di dalam Q.S. Hud ayat 15-16”

 

Di jawab oleh: Ain Nurwindasari

 

Jawaban:

Bismillah. Terima kasih atas pertanyaannya, cak ari.

Berikut ayat yang dimaksud:

مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ (15) أُولَئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ إِلَّا النَّارُ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (16)

Arti:

Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.

Penjelasan menurut saya pribadi:

Orang yang hidup di dunia ini hanya berorientasi dunia, lalu dia bekerja keras untuk mendapatkan harta, jabatan, status sosial, popularitas, maupun hal-hal lain yang bersifat duniawi, maka Allah beri itu semua sesuai usahanya. Namun jika orang ini mengejar dunia hanya untuk menikmati dunia dengan segala perhiasannya itu, tanpa meluruskan niat bahwa dunia hanya sebagai alat untuk meraih ridho Allah, maka yang didapat juga hanya dunia. Dia tidak mendapatkan apa-apa dari bagian akhiratnya.

Misalnya ada orang yang sejak bangun tidur sampai tidur lagi yang dipikirkan hanyalah bagaimana memperbanyak harta. Tidak punya pikiran di dalam hati bahwa bekerja adalah dalam rangka ibadah, mensyukuri nikmat Allah, menjemput rezeki Allah agar dapat digunakan untuk beramal, agar dapat digunakan untuk menafkahi keluarga yang itu merupakan kewajiban yang berpahala. Maka orang yang seperti itu, hanya memikirkan dunia, dunia dan dunia, ya Allah kasih dunianya. Tapi nanti di akhirat Allah tidak kasih balasan apa-apa.

Orang seperti ini juga amalnya dikatakan sia-sia. Karena niatnya tidak karena Allah. Misalnya ya bekerja ya beribadah. Tapi niatnya agar dikatakan dia adalah pekerja keras, dia adalah ahli ibadah, dan seterusnya. Pokoknya bukan untuk menyenangkan Allah, hanya untuk menyenangkan diri sendiri dan manusia lain, nah inilah yang dimaksud lenyap lah apa yang sudah mereka kerjakan.

Kenapa mereka masuk neraka? Ya karena mereka tidak menginginkan kehidupan akhirat. Sementara kehidupan dunia sudah Allah beri. Tinggal neraka lah kehidupan yang tersisa untuk mereka.

Di sisi lain, Allah sudah menegaskan di dalam firman-Nya:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ (56)

Artinya:  Dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia, kecuali untuk menyembah kepada-Ku.

Maka dari ayat ini kita paham, hakikat kita hidup di dunia ini adalah untuk beribadah kepada Allah, bukan untuk yang lain. Maka ketika kita melakukan pekerjaan, tapi tidak diniatkan untuk ibadah, otomatis lenyaplah amal pekerjaan kita di mata Allah, meskipun di mata manusia amal kita masih terlihat.

Demikian penjelasan saya, mohon maaf apabila ada kekurangan.

Jika ada benarnya itu datangnya dari Allah, dan jika ada salahnya itu datang dari diri saya sendiri.

Wallahu a’lamu bish showab.

 

 

Post a Comment