DOA DARI PUTUS ASA

Assalamu’alaikum wr wb

Alhamdulillahirobbil ‘alamin wassholatu wassalamu ‘ala asyrofil ‘anbiyaa’I wal mursaliin wa ‘alaa ‘aalihi wa shohbihi ajma’iin..

Pada kesempatan ini saya ingin mengingatkan kita semua tentang sebuah doa yang terukir dalam Al-Qur’an Surat Al-Qashash ayat 24. Doa itu berbunyi:

رَبِّ إِنِّي لِمَا أَنْزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ

Artinya:  Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku.”

Doa ini dilatarbelakangi oleh sebuah kisah, yaitu pada saat itu Nabi Musa tengah melarikan diri dari Mesir menuju Madyan. Nabi Musa melarikan diri karena tidak sengaja membunuh seseorang dengan cara ia meninju orang tersebut dalam rangka membela orang lain. Singkat cerita Nabi Musa melarikan diri melewati gurun pasir yang panas, sendirian, tanpa seorang pun yang mendampingi, lalu sampailah beliau di Madyan. Di tempat yang beliau pilih sebagai tempat pemberhentian itu, ada sebuah kolam, dan beliau berteduh di bawah pohon dekat dengan kolam tersebut.

Di hadapan Nabi Musa ada pemandangan sekelompok orang yang sedang mengantri untuk memberikan minum kepada ternaknya. Dan ada dua orang perempuan yang mengantri namun terlihat agak menjauh dan tidak mau berdesakan. Nabi Musa bertanya “Maa khotbukumaa?” (apa maksudmu berbuat begitu?), lalu keduanya menjawab “kami tidak dapat memberi minum ternak kami sebelum penggembala-penggembala itu memulangkan ternaknya, sedangkan ayah kami adalah orang tua yang telah lanjut usianya”.

Mendengar itu Nabi Musa langsung menolong kedua perempuan tadi, membawa ternak mereka ke dekat kolam untuk minum. Setelah menolong kedua perempuan itu Nabi Musa kembali ke tempat istirahatnya lalu memanjatkan doa ini “Rabbii inniiy limaa ….”

Lalu apa yang terjadi? Beberapa saat kemudian salah satu perempuan yang ditolong Nabi Musa ini datang dan berkata “Sesungguhnya ayahku mengundangmu untuk memberi balasan sebagai imbalan atas kebaikanmu memberi minum ternak kami”. Q.S. Al-Qashash:25.

Singkat cerita lalu Nabi Musa dinikahkan dengan salah satu gadis yang telah ditolongnya tadi. Nabi Musa mendapatkan istri, rumah, pekerjaan, status kependudukan, hanya dengan satu doa saja.

Apa hikmah yang bisa diambil?

Yang pertama dengan doa itu Nabi Musa mengajarkan untuk tetap bersyukur di saat kondisi beliau sedang dalam keadaan papah artinya tidak punya apa-apa. Ketika Nabi Musa tidak punya apa-apa kecuali baju yang dikenakannya karena sedang melarikan diri dari Mesir, beliau dengan doa itu seakan-akan mengatakan “Ya Allah, apapun yang telah engkau berikan, aku sungguh membutuhkannya”. Beliau tidak mengeluh, tidak minta apa-apa ke Allah, tapi justru mengakui, “sungguh yang aku alami ini memang aku butuhkan ya Allah”.

Yang kedua, dari kisah Nabi Musa ini kita diajarkan agar setelah melakukan kesalahan, kita segera memperbanyak berbuat baik. Nabi Musa dalam keadaan letih, lapar, haus, sebenarnya yang paling enak ya istirahat sambil menunggu orang-orang pergi agar bisa minum dari air kolam itu. Tapi beliau tidak demikian. Beliau melihat ada kesempatan berbuat baik, maka beliau bangkit dan menolong. Hal itu dilakukan semata-mata karena Allah. Agar Allah mengangggap bahwa Nabi Musa ada usaha memperbaiki kesalahan beliau.

Dan yang ketiga dari doa ini, kita diajarkan bahwa dengan mensyukuri apa yang Allah berikan, dengan berfikir bahwa apa yang Allah berikan, kondisi sesulit apapun itu, itulah yang memang kita butuhkan, maka Allah beri yang berlipat-lipat. Dengan satu doa itu ternyata Nabi Musa mendapatkan istri, rumah, pekerjaaan, status kependudukan, semuanya sekaligus.

Semoga kita bisa meresapi doa ini mengamalkan pelajaran dari doa ini dalam kehidupan kita sehari-hari.

Wassalamu’alaikum wr wb

 Catatan:

Tulisan ini adalah sebagai bahan kultum dalam kegiatan "dakwah digital" (Senin, 21 September 2020).

Post a Comment