Assalamu’alaikum

Teman2, di dunia ini kita berinteraksi dengan orang lain. Salah satu hal yang kita alami adalah ketika kita disalahkan.

Saudaraku, tidak semua dari kita bisa menerima ketika disalahkan. Saya sendiri pun masih terus belajar bagaimana berreaksi yang tepat ketika disalahkan. Saya orang yang cukup sulit menerima ketika disalahkan.

Beda dengan dinasehati.

Di dalam Islam ada konsep saling memberi nasehat. Ya, tentu kita sudah hafal Q.S. Al-Ashr “wa tawaashou bil haqq wa tawaashou bisshobr”. Dan saling memberi nasehatlah di dalam kebenaran dan saling memberi nasehatlah untuk bersabar.

Adapun konsep menyalahkan memang tidak ada sih.

Disalahkan. Ok, memang ini adalah hal yang sulit diterima.

Bagaimana dengan dicela atau dihina? Bukankah kita juga mungkin saja mengalaminya?

Apa yang kita rasakan ketika disalahkan? Iya, betul, kita sependapat. Kita merasa tidak nyaman, dan agak merasa direndahkan juga sih.

Baik lah, berarti kita harus gimana?

Ok kita sekarang ketemu jawabannya. Kalau memang disalahkan itu menimbulkan perasaan tidak nyaman semacam dihina, coba kita ambil ayat ini:

وَعِبَادُ الرَّحْمَنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا (63)

Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah mereka yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati, dan apabila ada orang jahil yang berkata kepada mereka (dengan nada menghina) mereka mengatakan perkataan yang selamat (tidak membalas dengan menghina)”

Nah, gimana?

Orang yang menyalahkan kalaulah kita posisikan sebagai orang yang telah melakukan hal yang menyebabkan kita merasa terhina, berarti orang itu mirip dengan orang jahil yang ada di ayat di atas. Nah sekarang tinggal kita yang memposisikan diri kita sebagai siapa? Hamba Tuhan ataukah hambanya diri sendiri? Hamba yang rendah hati atau hamba yang sombong?

Menurutku sih orang yang susah menerima celaan dan hinaan alias mudah tersinggung itu mungkin perlu belajar menjadi orang yang rendah hati.

Jadi gimana.. ya posisikan diri kita, berusahalah menjadi orang yang rendah hati. Ketika disalahkan padahal merasa sudah melakukan yang terbaik, ya sudah nggak apa-apa. Terima aja. Bismillah. Apa yang bisa diperbaiki ya diperbaiki. Kehormatan kita jatuh? Ya nggak apa-apa. Asal kehormatan kita di mata Allah tidak jatuh, karena kita tetap bersabar, rendah hati, dan terus belajar memperbaiki diri. Membuka diri untuk menerima perbaikan.

Mungkin itu aja saranku.

Aku ulangi sebelum aku tutup yaa.

Ketika disalahkan:

1.       Sabar

2.       Tetap rendah hati

3.       Membuka diri menerima perbaikan

4.       Tidak apa2 kehormatan jatuh, asal di mata Allah kita semakin baik

5.       Diambil hikmahnya, mungkin ini cara Allah menegur, agar kamu semakin meminta pertolongan kepada Allah

6.       Meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah

Post a Comment