PEMUDA KEREN YANG DINAUNGI ALLAH

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

السلام عليكم ورحمة الله وبركاتة


الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، وَعَلَى أله وَصَحْبِهِ أجمعين، أَمَّا بَعْدُ

Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmad dan karunia-Nya sehingga kita bisa mendengarkan tausiyah ini dengan keadaan sehat wal 'afiat.

Tak lupa shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad saw. yang telah menuntun kita dari kegelapan menuju jalan yang terang benderang, yakni addiinul Islam.

Dewan juri yang saya hormati dan teman-teman yang saya cintai, pada kesempatan kali ini izinkanlah saya untuk menyampaikan tausiah yang ber judul : Pemuda Keren Yang Dinaungi Allah.

Para hadirin yang insyaa Allah di rahmati oleh Allah, kita pasti pernah merasakan kepanasan dijalan lalu mencari tempat untuk berteduh. Kalau panas dunia seperti itu saja kita sangat ingin menghindar lalu kira-kira bagaimana ya dengan panas nya padang mahsyar?

Telah kita ketahui bersama bahwa pada saat dikumpulkan di padang mahsyar, jarak antara matahari dengan kepala hanyalah satu jengkal, tidak ada tempat untuk berteduh maupun tas atau buku untuk melindungi diri, bahkan banyak yang nantinya akan tenggelam karena keringatnya sendiri.

Namun ternyata, Allah memberikan kesempatan kepada 7 golongan untuk mendapatkan naungan-Nya sehingga mereka tidak akan merasa kepanasan di padang mahsyar. Dan istimewanya golongan kedua diduduki oleh kaum pemuda. Siapakah mereka? Mereka adalah pemuda yang tumbuh dengan ketaatan kepada Allah.

Hal ini berdasarkan sebuah hadis: Rasulullah SAW bersabda:

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: اَلْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ ... (الحديث)

Artinya: “Tujuh golongan yang dinaungi Allâh dalam naungan-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: (1) Imam yang adil, (2) seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allâh,,, al-hadits  (H.R. Bukhari-Muslim).

Hadirin sekalian, di hadis tersebut sangat jelas disebutkan bahwa yang akan mendapatkan naungan di hari kiamat nanti salah satunya adalah pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allah.

Kira-kira kenapa kok pemuda yang mendapatkan naungan? Kenapa bukan orang tua yang beribadah kepada Allah?

Hal ini karena kalau orang tua taat kepada Allah itu biasa. Sedangkan kalau pemuda taat kepada Allah, itu jarang, maka inilah yang menjadikan istimewa.

Di  zaman yang sudah serba mudah dan bebas ini, rasanya sulit menemukan pemuda yang disebutkan oleh Rasulullah yang akan mendapatkan naungan di hari kiamat, yaitu pemuda yang tumbuh dalam ketaatan.

Mari kita renungkan, berapa banyak anak muda seperti kita yang masih rajin ke masjid? Berapa banyak anak muda yang masih mau tergabung dalam organisasi Islam? Dan berapa banyak anak muda yang shubuhnya berjamaah? Tidak banyak.

Tapi coba bandingkan, betapa banyak anak muda yang nongkrong di café? Betapa banyak anak muda yang berpacaran di luar nikah? Betapa banyak anak muda yang suka foya-foya dan mengabaikan nasehat orang tua? Dan betapa banyak pemuda yang berleha-leha seakan tidak akan pernah tutup usia? Sangat-sangat banyak.

Wahai kita yang menyandang status sebagai anak muda, ayo kita bangkit, ayo kita sadar. Selama ini kita sudah melupakan pesan Allah untuk berfastabiqul khairat. Ingat pesan Allah:

وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ

Artinya: "Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan.”

Dari ayat ini kita dimotivasi oleh Allah agar berlomba-lomba dalam kebaikan. Bukan berleha-leha dan santai mengikuti arus perkembangan zaman.

Lalu, apa yang bisa kita lakukan?

Menurut saya, Ada 4 cara untuk menjadi pemuda yang tumbuh dalam ketaatan:

Pertama, mari kita instropeksi diri. Selama ini, kita sudah menghabiskan masa muda kita untuk apa? Apakah lebih banyak kebaikannya atau justru keburukannya?

Setelah instropeksi diri, yang kedua adalah mari kita lakukan perbaikan diri.

Mari mulai dari memperbaiki sholat kita. Berusahalah sholat tepat waktu, syukur-syukur bisa melengkapi dengan sholat sunnah.

Yang ketiga, wujudkan mimpi.

Saudaraku, saya yakin kita semua punya mimpi. Apalagi anak muda, mimpinya sangat tinggi. Mungkin kita sudah lama melupakan mimpi yang seakan sulit untuk diraih. Ingatlah Allah Sang Maha Mengabulkan doa. Allah kita dekati, mimpi bisa kita raih.

Yang keempat, jangan kotori diri. Sering kali yang menghambat kita dalam meraih kebaikan adalah karena kita suka mengotori diri sendiri. Maksiat menjadi batu yang menghalangi terwujudnya mimpi. Mari, jauhi maksiat walau baru terbersit di hati. Bersihkan hati kita hingga suci, raih ridho Allah dengan kesuksesan yang pasti.

Demikian yang bisa saya sampaikan. Semoga nasehat ini menjadikan kita sebagai pemuda yang senantiasa tumbuh dalam ketaatan kepada Ilahi, agar naungan-Nya di hari kiamat dapat raih.

Billaahi fii sabiilil haqq, fastabiqul khairat.

Wassalamu’alaikum. Wr wb.

 

 

 

 

 

 

Post a Comment