Assalamu’alaikum, teman-teman setia pembaca blogger Man Jadda Wajada.

Kali ini saya ingin berbagi pengalaman tentang perjalanan mengubah mindset. Ini perjalananku, yang mungkin bagi sebagian orang terasa sangat remeh dan mudah untuk dilakukan, bahkan tidak perlu dibahas.

Perjalanan mengubah mindset yang saya maksud di sini adalah tentang bagaimana saya memandang cara hidup yang bahagia.

Mungkin kita akan mudah mengatakan: bahagia itu kuncinya bersyukur.

Tapi pada kenyataannya tidak semudah itu mewujudkan bahagia dan memunculkan rasa syukur. Bagaimana bisa bersyukur kalau jalan menuju kesyukuran itu kita tidak pahami dulu. Cukupkah dengan mengucap “Alhamdulillah” tanpa menyadari bahwa ini semua adalah nikmat itu sudah dikatakan bersyukur?

Baiklah, saya mulai.

Suatu ketika saya berada di titik, di mana saya merasa sulit bahagia. Hari-hari diliputi kesedihan dan kekecewaan. Saat itu saya sadar, saya seharusnya cukup bahagia dengan kondisi saya. Tapi kenapa begitu sulit menghindari yang namanya kesedihan dan tangisan?

Saat itu, saya melihat teman-teman sudah berada di titik di mana mereka bisa menikmati kehidupan. Tapi kenapa saya malah masih seakan-akan tertatih-tatih melihat jalan yang sedang saya lalui. Kenapa saya tidak bisa hanya sekedar ‘duduk sejenak’ menikmati hidup. Kenapa semua penuh dengan pertanyaan?

Saya itu, saya juga sadar, bukan keadaan yang salah. Saya lah yang belum benar memandang hidup ini.

Saya kemudian mencari jalan. Dan beberapa jalan saya tempuh, namun belum bisa saya ceritakan di sini.

Yang ingin saya ceritakan adalah bagaimana kita bisa happy, yaitu dengan mengubah cara pandang kita.

Saya menyadari, saya terlalu berharap pada keadaan. Saya melupakan hal-hal yang bisa saya lakukan agar saya bisa happy seperti menyalurkan hobby dan mengupgrade diri saya agar menjadi lebih baik. Keadaan yang tidak baik terlalu saya pikirkan sehinga menyita waktu dan pikiran dan saya tidak bisa melakukan hal-hal yang saya sukai.

Selanjutnya saya berfikir bahwa ketika kondisi psikis saya sudah baik, dan saya terhubung dengan Sang Pengendali Hati yaitu Allah SWT (dengan banyak berdzikir dan berdoa) maka apapun yang terjadi di depan mata, saya anggap hanya warna warni kehidupan.

Saya juga berfikir, pasti ada orang yang lebih sengsara dari pada saya. Dan saya masih beruntung masih memiliki pilihan. Mungkin di luar sana, ada orang yang harus menikmati kesengsaraan dan mereka tidak memiliki pilihan sefleksibel saya. Saya harus bersyukur dan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.

Saya juga berfikir. Bukankah dulu saya ini bukan siapa-siapa? Bukankah dulu saya juga pernah di titik rendah. Lalu Allah mengangkat derajat saya? Allah beri kesempatan menempuh pendidikan dan bertemu dengan orang-orang hebat lalu saya berada di titik ini? Lalu kenapa saya harus merasa orang lain harus sesuai dengan harapan saya? Keadaan harus seperti yang saya rencanakan?

Saya juga akhirnya berani memutuskan pilihan. Saya tahu, akan selalu ada konsekuensi dari apa yang telah saya putuskan. Tapi itu harus kita hadapi. Jika memang keputusan kita sudah atas pertimbangan panjang dan niat yang lurus, sesuai dengan kemampuan kita setelah selama ini melalui pengalaman hidup, bismillah lanjutkan, jalani, koreksi, hati-hati dan terima semua konsekuensinya.

Berdoa dan terus berdoa adalah senjata paling utama. Saya merasa, hidup saya lebih bahagia. Tak masalah siapa pun yang sedang saya hadapi. Saya harus menikmati hidup dan melakukan yang terbaik yang saya bisa.

Semoga tulisan ini bermanfaat, minimal untuk diri saya sendiri, dan mudah-mudahan untuk pembaca sekalian.

 

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ

“Allah tidak akan membebani satu jiwa pun kecuali sesuai dengan kemampuan jiwa itu memikulnya. Seseorang akan mendapatkan apa yang telah ia usahakan dan akan dimintai pertanggung jawaban atas apa yang telah diperbuat” (terjemah surat Al-Baqarah ayat 286)

 

Gresik, 4 Maret 2021.

 

 

Semoga bermanfaat juga untuk pembaca yang sedang mencari:

-          Hikmah hidup

-          Perjalanan hidup

-          Tips bahagia

-          Tips move on

-          Tips memperbaiki mindset

-          Tips memperbaiki hati

-          Hidup bermanfaat

-          Hidup bahagia

-          Salam semangat

-          Semangat menjalani hidup

-          Badai pasti berlalu

-          Muslimah kuat

-          Hikmah kehidupan

 

 

Post a Comment